China siap berdialog dengan ASEAN terkait Laut China Selatan

id china,laut china selatan,asean,filipina,marcos jr

China siap berdialog dengan ASEAN terkait Laut China Selatan

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, China pada Kamis (10/10/2024) (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengungkapkan negaranya siap berdialog dengan negara-negara anggota ASEAN untuk mencari solusi terkait Laut China Selatan.

"China tetap berkomitmen untuk menyelesaikan perbedaan maritim dengan negara-negara terkait melalui dialog dan konsultasi atas dasar menghormati fakta sejarah dan hukum internasional," kata Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Kamis.

China mengatakan hal itu guna menanggapi pernyataan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. yang mendesak para pemimpin negara anggota ASEAN untuk tidak menutup mata terhadap perkembangan di Laut China Selatan.

"Kami menyerukan kepada semua negara anggota ASEAN untuk tidak menutup mata terhadap tindakan agresif, koersif, dan ilegal dari kekuatan eksternal terhadap negara anggota ASEAN, kata Presiden Marcos Jr dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Vientiane, Laos pada Rabu (9/10).

Ia juga menambahkan, "Keheningan dalam menghadapi pelanggaran ini mengurangi ASEAN".

China, kata Mao Ning, akan terus bekerja sama dengan negara-negara ASEAN secara penuh dan efektif agar dapat mengimplementasikan Deklarasi Perilaku Para Pihak (DOC) di Laut China Selatan dan secara aktif memajukan konsultasi kode etik (code of conduct) di Laut Cina Selatan.

"Dengan upaya bersama China dan negara-negara ASEAN, situasi di Laut China Selatan umumnya stabil. China dengan tegas menentang setiap kegiatan pelanggaran dan provokasi, dan dengan tegas menjaga kedaulatan teritorial serta hak dan kepentingan maritimnya sendiri," ungkap Mao Ning.

"Sehingga bersama-sama menjadikan Laut China Selatan sebagai perairan yang penuh perdamaian, persahabatan, dan kerja sama," tambah Mao Ning.

Mao Ning mengungkapkan kebebasan navigasi di Laut China Selatan tidak pernah menjadi masalah.

"Kami berharap negara terkait akan dengan sungguh-sungguh menghormati upaya negara-negara di kawasan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan," ungkap Mao Ning.

Sebelumnya pada Agustus 2024, kapal penjaga pantai China dan Filipina terlibat setidaknya tiga insiden di Laut China Selatan termasuk di sekitar Sabina Shoal yang masuk dalam Kepulauan Spratly.






 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: China siap berdialog dengan ASEAN soal Laut China Selatan
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024