Yogyakarta (ANTARA) - Terapi akupuntur sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu metode pengobatan alternatif yang berasal dari Tiongkok. Meskipun berbasis pada keyakinan tradisional, penelitian medis modern juga telah menguji efektivitasnya di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Terapi ini dikutip dari website pafikotaadministrasijakartaselatan.org melibatkan pemasukkan jarum tipis pada titik-titik tertentu di tubuh untuk mempengaruhi aliran energi atau 'chi'. Kamu mungkin penasaran bagaimana akupuntur bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan kamu. Mari kita eksplorasi lebih lanjut.
1. Meredakan Nyeri Tanpa Obat
Salah satu manfaat utama akupuntur yang telah banyak diteliti adalah kemampuannya dalam meredakan nyeri.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia menunjukkan bahwa pasien yang menjalani terapi akupuntur mengalami pengurangan nyeri signifikan dibandingkan dengan mereka yang hanya menggunakan obat penghilang rasa sakit. Ini karena akupuntur dapat merangsang produksi endorfin dalam tubuh yang merupakan penghilang nyeri alami.
2. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Dalam dunia yang penuh tekanan seperti saat ini, kualitas kesehatan mental menjadi sangat penting. Akupuntur dapat menjadi solusi untuk mengurangi stres dan kecemasan.
Berdasarkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, pasien yang menjalani terapi akupuntur mengalami penurunan tingkat hormon kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres. Penyelidikan ini juga menemukan bahwa akupuntur dapat menyeimbangkan sistem saraf, sehingga membantu kamu merasa lebih tenang dan rileks.
3. Menyembuhkan Insomnia
Masalah tidur menjadi semakin umum, terutama di kalangan kaum urban yang selalu sibuk. Akupuntur ternyata juga dapat membantu memperbaiki kualitas tidur kamu.
Penelitian dari Universitas Gadjah Mada mengungkapkan bahwa terapi akupuntur efektif dalam meningkatkan durasi dan kualitas tidur pada penderita insomnia. Ini adalah kabar baik bagi kamu yang lebih memilih metode alami dibandingkan dengan obat tidur.
4. Meningkatkan Sistem Imun
Terapi akupuntur juga berperan dalam meningkatkan kinerja sistem imun tubuh. Dengan merangsang titik-titik tertentu, akupuntur dapat membantu dalam produksi sel darah putih yang sangat penting dalam melawan infeksi.
Penelitian dari Universitas Padjadjaran menunjukkan bahwa pasien yang rutin mendapatkan terapi akupuntur memiliki resistensi yang lebih baik terhadap penyakit menular.
5. Membantu Mengurangi Gejala Asma
Bagi kamu yang mengalami asma, akupuntur bisa menjadi solusi yang patut dicoba. Hasil studi dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menunjukkan bahwa terapi akupuntur dapat mengurangi frekuensi serta tingkat keparahan serangan asma. Terapi ini membantu meredakan inflamasi dan memperlancar pernapasan, membuat hidup kamu lebih nyaman.
6. Mengatasi Masalah Pencernaan
Masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari. Kamu mungkin akan terkejut mengetahui bahwa akupuntur juga bisa membantu mengatasi masalah ini. Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Brawijaya, akupuntur ternyata efektif dalam mengurangi gejala IBS seperti kram perut, diare, dan konstipasi. Ini karena akupuntur membantu menyeimbangkan fungsi pencernaan tubuh.
7. Mendukung Pemulihan Pasca Stroke
Kondisi pasca stroke membutuhkan pemulihan yang panjang dan terapi yang menyeluruh. Akupuntur juga dapat menjadi bagian dari upaya pemulihan ini.
Studi di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito menunjukkan bahwa pasien pasca stroke yang menjalani terapi akupuntur menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan motorik dan fungsi tubuh dibandingkan dengan mereka yang hanya mendapatkan terapi fisik.
Disadur dari situs pafikotaadministrasijakartatimur.org, terapi akupuntur tidak hanya menyentuh aspek fisik saja, tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional. Jadi, jika kamu sedang mencari metode pengobatan yang komprehensif dan lebih alami, perhatikan manfaat dari akupuntur ini. Dengan semakin banyaknya bukti ilmiah yang mendukung, akupuntur bukan lagi sekadar mitos, tetapi sebuah solusi kesehatan yang sudah teruji.
