Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mendukung penuh upaya pelestarian warisan budaya berupa kebaya dan kain tradisional yang dilakukan kelompok-kelompok penggiat di wilayah itu.
"Terlebih, kebaya merupakan warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO dan menjadi simbol keindahan, kearifan lokal, dan keberagaman budaya Indonesia," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada pelantikan pengurus Komunitas Kain dan Kebaya Indonesia (KKI) Dewan Pimpinan Cabang Sleman periode 2025 - 2030 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu.
Menurut dia, keberadaan KKI di Sleman menjadi salah satu wujud nyata pelestarian budaya Nusantara, khususnya kain tradisional dan kebaya.
"Dalam upaya melestarikan kain dan kebaya ini Pemkab Sleman akan mendukung penuh inisiatif dan program-program KKI. Melalui berbagai kegiatan, KKI dapat mendorong pengembangan industri kreatif berbasis budaya yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat," katanya.
Ia juga berharap KKI Sleman dapat memotivasi wanita Sleman agar memiliki kemandirian dan kemampuan mengaktualisasikan kemampuan diri dalam berbagai bidang.
"Tidak terkecuali dalam bidang ekonomi kreatif seperti halnya melalui pelestarian kain dan kebaya yang tidak pernah lekang dalam dunia mode," katanya.
Pada kesempatan tersebut Bupati Sleman menyaksikan secara langsung pelantikan 20 orang pengurus KKI DPC Sleman oleh perwakilan Dewan Pengurus Daerah DPD KKI DIY Dwi Kartika Setyaningsih.
Kustini Sri Purnomo juga menyampaikan ucapan selamatnya kepada pengurus KKI DPC Sleman yang telah resmi dilantik.
"Diharapkan kepengurusan KKI DPC Sleman yang baru dapat mewujudkan upaya pelestarian budaya dan pemberdayaan wanita khususnya di Kabupaten Sleman," katanya.