Surabaya (ANTARA) - Pelatih Pacific Caesar Surabaya Dhimas Anis Setiaputra menyoroti lemahnya eksekusi strategi yang dilakukan timnya setelah mengalami kekalahan tipis dari Bima Perkasa Jogja dengan skor 85-83 dalam lanjutan Indonesian Basketball League (IBL) 2025, Minggu (9/2).
"Mungkin dari kuarter pertama hingga keempat, kami terlalu mudah dilewati dalam pertahanan satu lawan satu. Selain itu, eksekusi serangan kami juga kurang maksimal, terutama di kuarter tiga dan empat, di mana kami seharusnya bisa unggul jauh," kata Dhimas saat konferensi pers setelah pertandingan di Gor Pacific Caesar, Surabaya, Minggu.
Ia juga menyoroti kurangnya disiplin dalam menjalankan strategi yang telah disusun dan ekspektasi yang tinggi terhdap pemain asing untuk mendongkrak performa tim, tidak terwujud.
"Saya ingin para pemain menekan di area paint, tetapi beberapa dari mereka justru bermain di luar kendali. Seharusnya skor tidak hanya selisih dua atau tiga poin di momen akhir, tetapi kami malah gagal memanfaatkan peluang," katanya.
Menurut Dhimas, kondisi tersebut diperparah dengan kurangnya efektivitas tembakan tiga angka yang dieksekusi tanpa perhitungan matang.
"Seharusnya kami lebih banyak menyerang ke dalam, tetapi beberapa pemain justru terlalu cepat menembak dari luar tanpa mengikuti rencana permainan," kata dia.
Menanggapi kekalahan ini, Dhimas menegaskan bahwa tim akan segera melakukan evaluasi besar-besaran bersama jajaran pelatih dan manajemen serta bisa kembali bangkit.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelatih Pacific Caesar soroti buruknya eksekusi permainan timnya