Yogyakarta (ANTARA) - Menjalani ibadah puasa di tengah aktivitas sehari-hari membutuhkan kesiapan fisik yang prima. Perubahan pola makan dan jam tidur selama Ramadan bisa memengaruhi daya tahan tubuh, menyebabkan keluhan seperti masuk angin, kembung, dan tubuh terasa lemas. Oleh karena itu, mengonsumsi Bejo Jahe Merah yang berasal dari bahan alami dapat membantu menjaga kesehatan tubuh, menjadi langkah yang bijak.
Jahe merah telah lama dikenal dalam dunia pengobatan tradisional sebagai bahan alami yang kaya manfaat. Menurut dr. Nadhira Nuraini Afifa, seorang dokter yang aktif mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan, jahe merah memiliki sifat menghangatkan tubuh dan membantu meningkatkan sistem imun.
“Jahe merah merupakan herbal alami yang dikenal memiliki banyak manfaat bagi tubuh, terutama dalam menjaga daya tahan tubuh. Beberapa manfaat jahe merah saat puasa, antara lain
menghangatkan tubuh dan mencegah masuk angin, meningkatkan imunitas dan stamina, dan melancarkan pencernaan,” jelas dr. Nadhira.
Selain itu, jahe merah juga mengandung senyawa antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas, sehingga tubuh tetap bugar sepanjang hari meskipun dalam kondisi berpuasa. Mengonsumsi jahe merah dalam bentuk minuman hangat saat sahur dan berbuka dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh selama Ramadan.
Selain jahe merah, juga mengandung kurma juga memiliki manfaat luar biasa dalam mendukung kesehatan selama berpuasa. Kurma mengandung gula alami yang mudah diserap tubuh, sehingga dapat segera mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
Baca juga: Hargobinangun juara lomba Taman Herbal Bejo Jahe Merah 2020
Husein Ja'far Al Hadar, seorang ulama dan kreator konten Islami, menjelaskan bahwa kurma memiliki tempat istimewa dalam ajaran Islam.
“Kurma disebut beberapa kali dalam Al-Qur’an sebagai buah yang diberkahi dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk berbuka puasa. Selain memiliki nilai spiritual, kurma juga bermanfaat bagi kesehatan karena dapat memberikan energi dan melindungi tubuh dari racun,” ujar Habib Husein.
Dari sisi medis, dr. Nadhira menambahkan bahwa kurma juga kaya akan serat, yang dapat membantu menjaga keseimbangan kadar gula darah.
“Serat dalam kurma membantu mengontrol kadar gula darah sehingga tubuh tidak mengalami lonjakan energi tiba-tiba yang bisa menyebabkan rasa lemas setelah berbuka. Kurma juga baik untuk sistem pencernaan karena kandungan seratnya membantu menjaga kesehatan usus selama berpuasa,” jelasnya.
Agar manfaat jahe merah dan kurma dapat dirasakan secara optimal selama Ramadan, ada beberapa waktu terbaik untuk mengonsumsinya:
Saat Sahur: Minum minuman jahe merah hangat sebelum atau setelah makan sahur dapat membantu menghangatkan tubuh, mencegah rasa kembung, dan menjaga stamina sepanjang hari.
Saat Berbuka: Mengonsumsi kurma sebagai makanan pembuka berbuka puasa membantu tubuh mendapatkan energi dengan cepat. Setelah itu, minuman jahe merah dapat dikonsumsi untuk membantu pencernaan dan mengurangi risiko masuk angin.
Baca juga: Kemenristek uji klinis jahe merah, jambu biji, minyak kelapa
Sebelum Tidur: Segelas minuman jahe merah sebelum tidur dapat membantu tubuh lebih rileks, meningkatkan kualitas tidur, dan memperkuat sistem imun.
Selain mengonsumsi jahe merah dan kurma, dr. Nadhira menyarankan untuk menjaga keseimbangan nutrisi saat sahur dan berbuka.
“Pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung gizi seimbang, termasuk protein, serat, dan vitamin. Jika perlu, tambahkan suplemen atau bahan alami seperti jahe merah dan kurma yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh,” ujarnya.
Rindu Melati Siregar, Group Brand Manager Bejo Jahe Merah, PT. Bintang Toedjoe menegaskan bahwa perpaduan jahe merah dan kurma dalam Bejo Jahe Merah menghadirkan solusi praktis untuk menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa.
“Dengan manfaatnya yang dapat menghangatkan tubuh, mencegah masuk angin, serta meningkatkan energi, Bejo Jahe Merah menjadi pilihan tepat untuk mendukung ibadah puasa agar tetap lancar dan nyaman. Jadikan setiap momen Ramadan lebih sehat dan bugar dengan kebaikan alami Bejo Jahe Merah—karena tubuh yang kuat adalah kunci ibadah yang optimal,” kata Rindu.
Baca juga: Masyarakat Sleman menekuni budi daya jahe merah
