Pacific Caesar babak belur, Pelatih soroti lemahnya paint area

id Indonesian Basketball League,IBL 2025,IBL Gopay 2025,Pacific Caesar Surabaya,Pelita Jaya Jakarta,Dhimaz Anis Setiaputra

Pacific Caesar babak belur, Pelatih soroti lemahnya paint area

Pelatih Pacific Caesar Surabaya Dhimaz Anis Setiaputra (kiri) dan Yonatan, menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Kamis (6/3/2025) malam. ANTARA/Donny Aditra

Jakarta (ANTARA) - Pacific Caesar Surabaya masih belum mampu keluar dari tren negatif di Indonesian Basketball League (IBL) 2025.

Pelatih mereka, Dhimaz Anis Setiaputra, mengungkapkan bahwa kelemahan utama timnya terletak di paint area, wilayah krusial antara baseline dan free throw line yang menjadi medan pertempuran utama dalam permainan.

Menurut Dhimaz, kekurangan pemain dominan di area tersebut membuat timnya kesulitan baik dalam bertahan maupun menyerang. Situasi ini menjadi faktor utama yang membuat mereka sulit meraih kemenangan.

"Ya memang kelihatan bahwa kami kekurangan pemain yang dominan di paint area, sehingga sulit untuk defense dan offense," ujar Dhimaz usai timnya tumbang 78-102 dari Pelita Jaya Jakarta di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta, Kamis (7/3) malam.

Sejak awal musim, paint area menjadi titik lemah yang sering dimanfaatkan lawan untuk mencetak angka. Sosok center yang ada belum mampu memenuhi ekspektasi, sehingga permainan Pacific Caesar masih timpang.
Baca juga: Local MVP IBL 2024 hanya catatkan 6 poin saat lawan Dewa United Banten

Baca juga: Pemain lokal Dewa United dapat kepercayaan penuh dari pelatih, unjuk gigi di IBL 2025


Dhimaz optimistis kehadiran pemain asing baru, Maodo Malick Diouf, akan membawa perubahan positif. Meski baru bergabung, Diouf sudah menunjukkan performa menjanjikan dalam laga debutnya.

"Ya dia mungkin belum maksimal karena baru bergabung dengan tim, tetapi dia sudah tampil bagus di laga itu," kata pelatih berusia 32 tahun tersebut. Diouf bahkan mencatatkan delapan rebound, tertinggi di antara rekan setimnya.

Sementara itu, pemain Pacific Caesar, Yonatan, mengakui bahwa tim masih harus berbenah. Selain kelemahan di paint area, banyaknya turnovers juga menjadi sorotan utama dalam evaluasi tim.

"Seperti kata pelatih (Dhimaz) tadi, kami harus menyelesaikan kelemahan yang ada, agar bisa tampil lebih baik lagi ke depannya," ujar pemain bernomor punggung 12 itu.

Kekalahan dari Pelita Jaya semakin memperpanjang catatan buruk Pacific Caesar. Dari 10 pertandingan yang telah dijalani, tim asal Surabaya itu hanya meraih satu kemenangan, yakni pada laga pembuka melawan Rajawali Medan. Kini, mereka terpuruk di peringkat ke-12 dari 14 peserta dengan rekor 1-9.

Sebaliknya, Pelita Jaya Jakarta berada di posisi kesembilan dengan raihan 13 poin dan rekor 6-1.

Baca juga: IBL gandeng ilustrator Kevinswork rilis koleksi streetwear ikonik

Baca juga: Hangtuah taklukkan Satya Wacana Salatiga dengan skor tipis 76-71

Baca juga: Bintang NBA dukung kemenangan Bima Perkasa Jogja di IBL



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelatih Pacific Caesar sebut anak asuhnya masih lemah di "paint area"