Sleman (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Danang Maharsa menilai kegiatan tradisi "Ngrowhod" yang diselenggarakan masyarakat Kalurahan (setingkat desa) Girikerto, Kapanewon Turi merupakan wujud upaya untuk melestarikan tradisi leluhur, budaya lokal.
"Kegiatan ini juga sebagai sarana untuk menanamkan rasa handarbeni guna mengembangkan potensi daerah tempat tinggalnya serta menjadi sarana untuk melestarikan alam dan menjaga lingkungan," kata Danang pada puncak peringatan HUT ke-77 Kalurahan Girikerto dan Ngrowhod 2025, Minggu.
Pada kegiatan yang digelar di Balai Budaya Girikerto, Sorowangsan, Girikerto, Turi dengan mengangkat tema "Greget, Nawiji, Murakabi" tersebut, Wabup Sleman juga berharap melalui kegiatan ini Kalurahan Girikerto ini tetap bersih dan lestari dan membawa dampak positif bagi anak cucu kita nanti.
"Kegiatan ini juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat solidaritas, kekompakan dan semangat gotong royong warga masyarakat," katanya.
Lurah (Kepala Desa) Girikerto Sudibya mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur warga masyarakat Kalurahan Girikerto.
Menurut dia, warga Kalurahan Girikerto yang berada di lereng Gunung Merapi harus bisa bersahabat dengan alam dan menjaga kelestarian lingkungan, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Dan alhamdulilah, dengan acara tasyakuran seperti ini Girikerto senantiasa mendapatkan ayom, ayem, tentrem, gemah ripah loh jinawi," katanya.
Ia mengatakan, rangkaian kegiatan HUT ke-77 Kalurahan Girikerto dan Ngrowhod ini berlangsung selama dua minggu mulai 12 hingga 27 April 2025.
"Berbagai macam kegiatan telah diadakan seperti pasar malam, Pasar Ngrowhod, penampilan karawitan, jathilan, wayang kulit, ketoprak, ziarah makam mantan lurah dan pamong, sholawatan, dangdut, fun run, donor darah, upacara adat Ngrowod dan lainnya," katanya.
Peringatan HUT ke-77 Kalurahan Girikerto ini berdasarkan maklumat Nomor 5 Tahun 1948 tertanggal 19 April 1948, tentang Hal Perubahan Daerah-Daerah Kalurahan dan Nama Namanya.
Kalurahan Tanggung, Kalurahan Nangsri Lor, Kalurahan Kemirikebo dan Kalurahan Ngandong pada tanggal tersebut resmi dijadikan menjadi satu Kalurahan yang diberikan nama "Girikerto".