Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelidiki dugaan kebocoran soal Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) di SMP Negeri 10 Kota Yogyakarta.
"Kita akan cari dulu sumbernya, kemudian kita teliti betul, kita verifikasi sumbernya dari mana. Nanti kita rangkum untuk tindak lanjut, apa yang harus kita lakukan," kata Kepala Disdikpora DIY Suhirman di Yogyakarta, Rabu.
Berdasarkan unggahan yang beredar di media sosial, seorang guru di SMPN 10 Yogyakarta disebut memberikan kisi-kisi soal yang diduga memiliki kemiripan dengan soal ASPD.
ASPD diberlakukan di DIY mulai 2021, sejak Ujian Nasional (UN) dihapus. Nilai dari asesmen ini menjadi salah satu komponen penting dalam seleksi masuk SMA/SMK di wilayah DIY.
Suhirman mengatakan hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan data-data untuk menelusuri kebenaran terkait dugaan kecurangan tersebut.
Proses pengumpulan informasi telah berlangsung sejak Selasa (6/5) sore dan akan dilanjutkan hingga seluruh informasi terklarifikasi.
Menurut dia, data yang dikumpulkan meliputi soal yang diduga bocor hingga sumber penyebaran soal.
"Kita baru mengumpulkan data-data yang kami perlukan dan kita belum bisa menyimpulkan," ujar dia.
Baca juga: Pemkab Bantul memperbaiki empat bangunan SMP pada tahun 2025
Disdikpora telah memanggil kepala sekolah dan seorang guru dari SMPN 10 Yogyakarta untuk dimintai klarifikasi.
Meski salah satu guru di sekolah itu disebut terlibat dalam tim penyusun soal ASPD, menurut Suhirman, keterlibatan guru itu tidak otomatis membuktikan adanya pelanggaran.
"Memang betul di sana -SMPN 10- itu ada salah satu guru ada yang menjadi penyusun. Tapi itu sebenarnya bukan penyusun yang soal itu," ujarnya.
Menurut Suhirman, klarifikasi yang disampaikan Kepala SMPN 10 Yogyakarta kepada Disdikpora mencakup sejumlah hal terkait proses pembelajaran dan pemberian latihan soal kepada siswa.
"Kami minta cerita, bagaimana kegiatan lesnya, bagaimana proses menyiapkan soal-soalnya, tipe soalnya seperti apa, itu tadi kami minta ceritakan dulu," ujarnya.
Terkait dugaan keterlibatan guru dalam kebocoran soal, Suhirman menyebut guru yang bersangkutan telah menyampaikan bantahan.
Baca juga: Ulat buah ditemukan dalam Makan Bergizi Gratis di SMP Negeri 1
"Tadi kepala sekolah dan guru sudah ke kami. Artinya, gurunya mengatakan tidak memberikan soal-soal semacam itu," kata dia.
Suhirman menyebut sistem pengamanan dalam penyusunan soal ASPD selama ini dinilai sudah cukup ketat. Selama proses penyusunan, tim penyusun dikarantina, dan setelah proses tersebut selesai, seluruh dokumen soal dimusnahkan agar tidak bisa diakses kembali.
"Kita hapus semua dokumen. Kemudian guru-guru yang membuat soal itu supaya tidak menyampaikan apapun kepada siswa," katanya.
Guna memastikan dugaan kebocoran, menurut dia, Disdikpora juga akan membandingkan langsung kisi-kisi yang beredar dengan naskah soal resmi ASPD. "Itu yang sedang kami teliti kembali," ujar Suhirman.
Baca juga: Pakar UNY : Penerapan kembali UN harus dikemas dengan format baru