Bantul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menambah petugas pemungut retribusi di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Parangtritis guna menghadapi lonjakan kunjungan wisatawan selama libur panjang akhir pekan bertepatan dengan Waisak 2025.
"Kita ada penambahan petugas pemungut retribusi pada tanggal 11 dan 12 Mei, atau hari Minggu dan Senin ada penambahan petugas sekitar empat orang," kata koordinator petugas pemungut retribusi TPR Induk Parangtritis Bantul Jumarno ditemui disela tugasnya di Bantul, Senin.
Dengan demikian, kata dia, total ada sebanyak 14 personel petugas pemungut retribusi yang diterjunkan untuk melayani wisatawan yang hendak masuk kawasan wisata Pantai Parangtritis dan Pantai Depok yang ada di sisi barat Parangtritis.
"Kalau hari libur akhir pekan biasa petugasnya ada 10 orang di TPR Parangtritis sama Pantai Depok. Tambahan petugas sekitar empat orang itu diambil dari Dinas Pariwisata," katanya.
Dia mengatakan, sementara untuk pengaturan arus lalu lintas di gerbang masuk wisata Pantai Parangtritis, pihaknya berkoordinasi dengan personel kepolisian, dan Dinas Perhubungan, guna mengendalikan arus kendaraan bila terjadi kemacetan.
Baca juga: Pemkab Bantul targetkan kunjungan wisatawan naik selama libur panjang Waisak
"Tetapi sejauh ini belum ada kemacetan arus lalu lintas, cuma antrean kendaraan saja yang hendak masuk TPR, dan kepadatan masih bisa dikendalikan," katanya.
Dia juga mengatakan, apabila terjadi kemacetan di gerbang masuk wisata pantai, maka seperti yang sudah dilakukan adalah dengan membuka empat jalur, terdiri tiga jalur untuk kendaraan roda empat dan satu jalur untuk roda dua.
"Kalau macet dibuka empat jalur, nanti yang kondisikan dari kepolisian, roda dua paling kanan, kemarin tiga jalur untuk mobil, kemudian untuk kendaraan yang dari keluar pantai diarahkan dari arah barat menuju simpang tiga TPR Parangtritis," katanya.
Dia mengatakan, terkait kunjungan wisatawan ke objek wisata Pantai Parangtritis pada libur akhir pekan ini mengalami peningkatan dibanding dengan libur akhir pekan biasa, atau rata-rata per hari sekitar 4.000 sampai 5.000 wisatawan dari pagi hingga sore.
"Kalau hari libur biasa sekitar 2.000 sampai 3.000 orang, namun libur ini sekitar 4.000 orang. Pengunjung rata rata dari wilayah Jawa Tengah, sebagian dari luar ada, tapi tidak banyak, rata rata dari kalangan keluarga," katanya.
Baca juga: Pemprov DIY menghimpun masukan rencana wajibkan wisatawan pakai pelampung
Baca juga: Pemkot Yogya cek kesehatan kuda andong Malioboro guna dukung layanan wisata