Tiga kandidat driver bus profesional dari JIDS Karanganyar, jadi sorotan media Jepang

id driver, profesional, jepang, LPK kamisora, JIDS,japan,indonesia,driving, school

Tiga kandidat driver bus profesional dari JIDS Karanganyar, jadi sorotan media Jepang

Kedatangan tiga kandidat driver bus profesional dari Japan Indonesia Driving School (JIDS) Karanganyar di Kantor Pusat Meitetsu Bus, Kota Nagoya, Jepang, mendapat perhatian media setempat, NHK News. ANTARA/HO-Ist

Yogyakarta (ANTARA) - Kedatangan tiga kandidat driver bus profesional dari Japan Indonesia Driving School (JIDS) Karanganyar di Kantor Pusat Meitetsu Bus, Kota Nagoya, Jepang, mendapat perhatian media setempat, NHK News.

Kedatangan calon sopir bus profesional dari tenaga kerja asing ini, di perusahaan transportasi Jepang, Meitetsu Bus, merupakan yang kali pertama.

Tak ayal, penyambutan kedatangan mereka di kantor pusat Meitetsu Bus mendapat perhatian berbagai pihak, termasuk media setempat.

Ketiga kandidat driver bus profesional di Meitetsu Bus Jepang tersebut adalah: Seto Ramadhan Siswadi, Dwi Harjanto, dan Azzam Al Antar.

Dalam upacara penyambutan tersebut, surat keputusan pengangkatan diserahkan langsung kepada ketiga Pekerja Migran Indonesia (PMI) tersebut oleh petugas Departemen Pengelolaan SDM Meitetsu Bus.

NHK News menyebut, kedatangan tahap pertama kandidat driver bus profesional dari Indonesia ini untuk mengantisipasi kekurangan tenaga kerja di masa depan.

“Untuk pertama kalinya tiga pria Indonesia berusia 20 hingga 40 tahun direkrut sebagai pengemudi bus dengan visa specified skilled worker atau tokutei ginou, dan hari ini adalah upacara penerimaan karyawan,” ujar presenter NHK News, dikutip Rabu (6/8/2025).

Tokutei ginou adalah program visa kerja baru di Jepang yang dimulai pada April 2019, ditujukan untuk pekerja asing dengan keterampilan khusus, guna mengatasi kekurangan tenaga kerja yang serius di Jepang. Pada tahun lalu, industri transportasi kendaraan seperti pengemudi bus juga ditambahkan sebagai sektor yang memenuhi syarat untuk status ini.

Manajer Departemen Pengelolaan SDM Meitetsu Bus Naomi Irie, menyatakan ketiga orang tersebut akan terlebih dahulu menjalani pelatihan lanjut di perusahaan.

Selanjutnya, setelah memperoleh surat izin mengemudi (SIM) yang diperlukan, mereka diperkirakan akan mulai bekerja sebagai pengemudi sekitar musim semi tahun depan.

”Dengan kekurangan tenaga kerja di kantor pusat kami, kami memutuskan untuk menerima tantangan merekrut pengemudi bus asing dengan keterampilan khusus,” katanya, dikutip dari NHK News.

Ketiga kandidat driver bus profesional tersebut, sebelumnya telah mengikuti tahapan seleksi dan pelatihan yang ketat melalui program Japan Indonesia Driving School (JIDS) yang terselenggara atas kerja sama Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Hiro-LPK Kamisora, di Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).

Direktur JIDS dan LPK Hiro, di bawah naungan PT Hiro Sejahtera Bersama Bowo Kristanto mengatakan pada tahap pertama terdapat tujuh orang calon driver bus profesional yang diberangkatkan ke Negeri Sakura.

Tujuh siswa itu statusnya sudah diterima bekerja sebagai sopir di perusahaan transportasi di Jepang. Rinciannya, empat orang diterima menjadi sopir Osaka Bus dan tiga lainnya di Meitetsu Bus.

Ia menegaskan, pemberangkatan tenaga kerja terampil atau special skill worker, khususnya untuk driver bus dari Indonesia ke Jepang, bisa dibilang baru pertama dilakukan.

"Ya, ini yang pertama kali. Kami harapkan ini berjalan dengan lancar, sehingga nanti membuka peluang untuk yang di kemudian hari. Kebutuhan tenaga kerja sopir di Jepang cukup tinggi, dalam setahun membutuhkan sekitar 10.000 driver," kata Bowo, dalam keterangannya, Rabu (6/8/2025).

Untuk menyambut peluang itu, JIDS telah menjalin komunikasi dengan Japan Association Bus dan Tokyo Association Bus, di mana satu asosiasi itu terdiri dari 200 perusahaan otobus di Jepang.

Pimpinan LPK Kamisora, Yudo Setiyawan, terdapat sejumlah LPK penyangga untuk menyukseskan program JIDS ini. LPK-LPK tersebut berada di bawah koordinasi LPK Kamisora.

Yudo memaparkan, awal mula perekrutan calon driver bus profesional untuk program ini banyak mendapat tanggapan sinis.

"Ya wajar saja, karena memang sebelumnya belum ada peluang kerja seperti ini, jadi banyak yang sinis dan ragu," ucapnya.

Namun, dengan kerja keras bersama dan koordinasi serta menjalin komunikasi yang baik dengan pihak Jepang, program JIDS ini membuahkan hasil apik.

"Kita berhasil membuktikan bisa memberangkatkan driver-driver profesional ke Jepang, tentu dengan tahapan dan seleksi yang ketat," ucapnya.

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.