Korban tewas gempa di Cebu Filipina jadi 72 orang

id gempa cebu,cebu filipina,gempa di filipina,gempa cebu 2025,operasi tanggap darurat,ferdinand marcos jr

Korban tewas gempa di Cebu Filipina jadi 72 orang

Sejumlah korban tiba di Rumah Sakit Provinsi Cebu setelah gempa berkekuatan 6,9 skala Richter mengguncang provinsi Cebu, Filipina (1/10/2025). ANTARA/Xinhua/Stringer/aa.

Ankara (ANTARA) - Korban gempa magnitudo 6,9 yang mengguncang Provinsi Cebu di Filipina bertambah menjadi 72 orang hingga Kamis, ketika gempa susulan masih terjadi dan menimbulkan kepanikan masyarakat.

Menurut Dewan Nasional Penanggulangan dan Pengelolaan Risiko Bencana Filipina (NDRRMC), gempa pada Selasa malam (30/9) tersebut menyebabkan 294 orang terluka dan menimbulkan kerusakan terhadap infrastruktur lokal.

Dinas Pertahanan Sipil (OCD) melaporkan bahwa Presiden Ferdinand Marcos Jr. telah berkunjung ke Cebu pada Rabu (1/10) untuk meninjau situasi pascagempa di wilayah tersebut.

Dalam kunjungannya, Presiden Marcos memberi arahan kepada kepala badan pemerintah, pejabat setempat, serta petugas tanggap darurat yang terlibat dalam operasi penyelamatan untuk memastikan implementasi segera langkah-langkah kritis yang diperlukan.

Situasi darurat telah ditetapkan di Cebu beserta wilayah lain. Hingga saat ini, sejumlah 53 kota dan kotamadya telah menyatakan situasi darurat.

Lebih dari 170.000 orang dilaporkan terdampak gempa tersebut, dengan 20.000 orang di antaranya terpaksa mengungsi. Sementara, 600 rumah dilaporkan rusak akibat gempa.

Menurut Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs), sejumlah 2.329 gempa susulan, yang beberapa di antaranya mencapai magnitudo 5, terus terjadi hingga Kamis pagi di Provinsi Cebu.

Phivolcs mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap kemungkinan longsor atau benda jatuh ketika beraktivitas di luar ruangan.

"Ketika terjadi gempa kuat lagi, masyarakat disarankan melindungi diri dengan 'merunduk, berlindung, dan berpegangan'. Di rumah-rumah dan perkantoran, mebel dan perangkat berat harus ditambatkan ke dinding, sementara benda yang bergantung harus dipastikan terpasang aman untuk mencegah cedera," menurut badan tersebut.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.