Danantara panggil 17 kantor akuntan terbesar perkuat integritas BUMN

id Danantara,BUMN,auditor,kantor akuntan,integritas BUMN

Danantara panggil 17 kantor akuntan terbesar perkuat integritas BUMN

Managing Director Holding Operational Danantara Agus Dwi Handaya saat memberikan paparan dalam "Leadership Day 2025" di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (11/11/2025).  ANTARA/Luqman Hakim

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menyatakan telah memanggil 17 kantor akuntan publik terbesar di Indonesia untuk memperkuat integritas audit badan usaha milik negara (BUMN).

"Kami baru-baru ini memanggil 17 kantor akuntan terbesar di Indonesia dan meminta komitmen mereka. Apabila mereka menjadi auditor BUMN, maka tidak ada hal-hal yang sifatnya rekayasa lagi di dalam laporan keuangan," ujar Managing Director Holding Operational Danantara Agus Dwi Handaya di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DI Yogyakarta, Selasa.

Menurut Agus, langkah itu menjadi bagian dari agenda "governance transformation" atau transformasi tata kelola yang dijalankan Danantara untuk memperkuat tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas di seluruh lapisan organisasi BUMN.

Danantara, kata dia, tidak akan mentoleransi pelanggaran terhadap integritas audit.

Auditor yang terbukti melakukan rekayasa laporan keuangan, dipastikan Agus, bakal dikenai sanksi tegas.

"Kalau itu mereka langgar, kami akan melakukan 'blacklist' dan tidak akan bisa bekerja lagi, atau tidak akan bisa menjadi auditor lagi di BUMN mana pun," ucap dia.

Agus menyebut total aset BUMN saat ini mencapai sekitar Rp10 ribu triliun dengan pendapatan Rp3.000 triliun dan laba bersih sekitar Rp300 triliun.

Dividen yang disetor ke negara pada 2024 mencapai Rp148 triliun, sementara kontribusi pajaknya sebesar Rp458 triliun atau sekitar 20 persen dari penerimaan nasional.

Dalam tiga tahun terakhir, ia mencatat total dividen yang disetorkan BUMN menembus Rp260 triliun.

"Dengan skala sebesar itu, integritas laporan keuangan menjadi fondasi utama pengelolaan BUMN," ujar Agus.

Selain memperkuat tata kelola, Danantara juga menyiapkan restrukturisasi besar-besaran terhadap perusahaan pelat merah.

Saat ini jumlah BUMN mencapai 1.045 entitas dengan tujuh lapisan kepemilikan, mulai dari induk, anak, cucu, hingga entitas turunan yang disebut Agus sebagai "udheg-udheg".

Agus menilai struktur berlapis itu menyebabkan tumpang tindih fungsi dan kompetisi internal yang tidak sehat.

"Terjadi tumpang tindih dan kompetisi sesama BUMN, bahkan sesama BUMN dalam satu induk," kata Agus.

Karena itu, ia mengatakan Danantara bakal melakukan proses perampingan dengan memangkas jumlah entitas menjadi sekitar 200 perusahaan agar lebih efisien dan kompetitif.

Transformasi itu, lanjut Agus, juga mencakup "service transformation" dengan tema Melayani Sepenuh Hati yang mendorong seluruh BUMN mengubah orientasi birokrasi menjadi pelayanan berbasis empati dan pengabdian.

Aspek terakhir adalah "leadership transformation" yang menekankan dua nilai utama, yakni profesionalisme dan nasionalisme.

Profesionalisme diwujudkan melalui kompetensi, etika, dan standar kerja tinggi, sedangkan nasionalisme dimaknai semangat mengabdi kepada bangsa dan negara.

"Pemimpin bukan tentang jabatan, tetapi amanah untuk mengabdi kepada bangsa dan negara," ujar Agus Dwi Handaya.



Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.