Operasi amandel Farah sukses berkat JKN

id bpjs kesehatan, jkn,program,amandel

Operasi amandel Farah sukses berkat JKN

Endah Sekar, ibu dari Farah menunjukkan mobile JKN dari ponselnya. ANTARA/Nur Istibsaroh

Yogyakarta (ANTARA) - Di ruang rumah sakit pagi itu, Farah Kamila Putri duduk di tempat tidur pasien dengan punggung tangan kanannya tertutup plaster putih menutup bekas suntikan infus yang baru saja dilepas.

Kondisi Farah terlihat membaik setelah menjalani operasi pengangkatan amandel yang sudah membesar serta mengalami sejumlah keluhan dari kesulitan menelan makanan sampai sesak napas.

“Sekitar semingguan mengeluh, terus saya periksakan ke klinik dan langsung dirujuk ke spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) rumah sakit ini,” cerita Endah Sekar, ibu dari Farah.

Hasil pemeriksaan dari dokter, lanjut Endah, amandelnya Farah sudah besar dan harus segera diangkat, sehingga harus rawat inap di rumah sakit.

“Kata dokter, kalau amandel sudah membesar kemungkinan untuk mengecilnya butuh waktu lama dan sulit untuk kembali normal. Jadinya ya dioperasi,” cerita perempuan berusia 33 tahun ini.

Ia mengaku selama ini keluarganya menggunakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk periksa ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti klinik, misal saat ada yang demam atau sakit gigi dan baru kali ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) atau rumah sakit.

Keputusan operasi pengangkatan amandel, lanjut Endah, diambil karena dirinya dan suami sudah tidak tega dengan anak keduanya yang masih berumur lima tahun dan masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) kecil tersebut, terus mengeluh sakit.

“Ngeluh tidak bisa makan karena menelan sakit,” cerita Endah sembari melihat anak perempuannya.

Berbekal kartu JKN, sebagai ibu rumah tangga, Endah mengaku bersyukur seluruh tindakan operasi pengangkatan amandel anaknya berjalan lancar dan seluruhnya gratis.

Endah mengaku telah memiliki kartu JKN sejak sebelum menikah sebagai bentuk perlindungan dalam hal kesehatan, karena dirinya menyadari biaya medis tidak murah.

“Manfaatnya (Program JKN,red.) banyak. Jadi berasa aman karena sudah ditanggung, apalagi kalau sakitnya tidak terduga,” kata Endah yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga ini.

Endah mengaku tidak khawatir berlebih dan merasa sedikit tenang, karena ia dan suaminya tidak dikhawatirkan soal biaya rumah sakit yang bisa sangat menguras kantong dari penghasilan yang terbatas.

Program JKN sudah memberikan manfaat besar bagi keluarga Endah, bahkan sebelum kasus Farah, ayah Endah, juga pernah menjalani operasi prostat dan batu ginjal.

“Bapak saya pernah operasi prostat dan batu ginjal dengan menunjukkan kartu JKN, semuanya gratis. Dua kali operasi gratis, bisa mahal kalau tidak ditanggung Program JKN, informasinya bisa sampai Rp20 jutaan,” kata Endah penuh syukur.

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.