Menaker: Produktivitas menjadi kunci daya saing RI di tingkat global

id Menaker,Yassierli,Produktivitas,Indonesia,Produktivitas RI

Menaker: Produktivitas menjadi kunci daya saing RI di tingkat global

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli (tengah) memberikan keterangan pers usai acara Indonesia Productivity Summit 2025 di Jakarta, Jumat (12/12/2025). ANTARA/Aria Ananda

Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan peningkatan produktivitas tenaga kerja menjadi kunci utama bagi Indonesia untuk memperkuat daya saing ekonomi di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Yassierli mengatakan produktivitas berperan langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, selain investasi dan penyerapan tenaga kerja, sehingga perlu menjadi fokus kebijakan jangka panjang pemerintah.

“Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh produktivitas. Kalau produktivitas naik, daya saing kita juga akan meningkat,” kata Yassierli dalam acara Indonesia Productivity Summit 2025 di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan data menunjukkan produktivitas tenaga kerja Indonesia masih berada di bawah rata-rata ASEAN, meskipun tren pertumbuhannya terus membaik dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan paparan Kementerian Ketenagakerjaan, produktivitas tenaga kerja Indonesia tercatat sekitar 26,6 ribu dolar Amerika Serikat (AS) per pekerja pada 2022, lebih rendah dibandingkan rata-rata ASEAN yang mencapai sekitar 30,2 ribu dolar AS per pekerja.

Sementara itu, kata Yassierli, data juga menunjukkan pertumbuhan produktivitas Indonesia dinilai relatif setara dengan Malaysia dan Thailand, namun masih tertinggal dibandingkan China, Vietnam, dan India dalam periode yang sama.

Ia menyebut kondisi tersebut dipengaruhi struktur tenaga kerja nasional yang masih didominasi pekerja berpendidikan maksimal SMA, yang mencapai sekitar 85-86 persen dari total tenaga kerja.

Selain itu, ia menyoroti tingginya proporsi pekerja di sektor informal yang masih mencapai sekitar 60 persen, sehingga membatasi ruang peningkatan produktivitas secara agregat.

Menurut Yassierli, pemerintah akan memperkuat pendekatan bottom-up melalui intervensi langsung di tingkat perusahaan sebagai pelengkap strategi top-down seperti industrialisasi dan hilirisasi.

“Pendekatan bottom-up ini penting karena perbaikan produktivitas di level perusahaan, jika dilakukan secara luas, akan berdampak signifikan terhadap produktivitas nasional,” ujar dia.

Ia menambahkan peningkatan produktivitas menjadi fondasi penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan pekerja, serta mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menaker: Produktivitas kunci daya saing Indonesia di tingkat global

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.