Prabowo menegaskan daerah terdampak bencana tidak boleh kekurangan pangan

id Presiden Prabowo,Lumbung Pangan,Swasembada Pangan,Cadangan Pangan

Prabowo menegaskan daerah terdampak bencana tidak boleh kekurangan pangan

Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (kedua kiri) memberikan sambutan saat memimpin pengarahan kepada kepala daerah se-Papua dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/12/2025). Pengarahan percepatan pembangunan Papua yang diikuti 40 Bupati/Wali kota, enam Gubernur dan 10 anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus (Otsus) Papua tersebut membahas terkait pemerataan hingga pengelolaan kekayaan sumber daya alam agar memberikan kesejahteraan rakyat. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nz

Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menegaskan tidak ada alasan bagi daerah terdampak bencana alam mengalami kesulitan pangan.

Dalam arahan kepada kepala daerah se-Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa, Prabowo mengatakan hal itu harus didukung dengan kesiapan cadangan pangan nasional serta kemampuan pemerintah pusat untuk menyalurkan bantuan pangan dalam jumlah yang mencukupi ke wilayah terdampak bencana.

Berkaca dari bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Prabowo menyatakan peristiwa bencana menjadi pengingat pentingnya kemandirian pangan hingga ke tingkat desa.

"Kita bersyukur begitu di tengah badai, di tengah bencana, sumber makan kita cukup. Bahkan Menteri Pertanian laporan kepada saya untuk daerah-daerah terdampak bencana kita mampu dari pemerintah pusat mengirim tiga kali kebutuhan. Jadi, tidak ada alasan di daerah terdampak kesulitan pangan. Tidak ada alasan untuk khawatir karena kenyataannya kita mampu," ujar Prabowo.

Pemerintah menekankan bahwa setiap desa, kecamatan, dan kabupaten harus mampu bertahan ketika terjadi gangguan, termasuk terputusnya komunikasi dan distribusi akibat bencana.

Untuk itu, penguatan kembali konsep lumbung pangan dinilai menjadi kunci, mulai dari lumbung desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga lumbung nasional. Upaya tersebut sejalan dengan langkah pemerintah mendorong swasembada pangan di setiap daerah.

Kementerian Pertanian telah menjalankan berbagai program untuk membuka dan mengembangkan sumber-sumber pangan di seluruh kabupaten, menyesuaikan dengan potensi wilayah masing-masing, seperti beras, jagung, sagu, maupun singkong.

Pemerintah juga menyoroti tantangan logistik akibat kondisi geografis Indonesia yang luas. Ketergantungan antarwilayah dinilai berpotensi meningkatkan biaya distribusi dan harga pangan, sehingga swasembada pangan lokal menjadi solusi jangka panjang untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga.

Di tengah kondisi bencana, pemerintah memastikan pasokan pangan tetap aman. Bahkan, untuk daerah terdampak bencana, pemerintah pusat mampu mengirim bantuan pangan hingga tiga kali lipat dari kebutuhan normal.

Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah optimistis ketahanan pangan nasional tetap terjaga, bahkan di tengah situasi darurat dan bencana alam.

"Jadi, kita dipaksa oleh alam kita untuk masing-masing mengejar swasembada pangan. Di mana saudara bisa punya sawah-sawah untuk beras, mari kita lakukan, atau kebun-kebun jagung, sagu atau singkong. Ini adalah kunci survival kita sebagai bangsa," jelas Presiden Prabowo.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo tegaskan daerah terdampak bencana tak boleh kekurangan pangan

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.