Para pegawai sedang mengaduk adonan mie lethek menggunakan bantuan tenaga sapi di Pabrik mie lethek Dusun Bendo, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Bantul, Sabtu (30/9) Usaha turun temurun sejak tahun 1940-an sempat berhenti tahun 1982 karena kesulitan ekonomi, pada tahun 2002 oleh Feri penderus usaha mie lethek ini diteruskan hingga sekarang. Bahan dasar mie lethek dari tepung tapioka yang di campur dengan gaplek membuat usaha mie tersebut bertahan hingga kini, karena menggunakan bahan dasar lokal yang mudah didapat, dan tidak terpengaruh oleh nlai tukar rupiah. (Foto ANTARA/Isroviana/ags/17)