Yogyakarta (Antara Jogja) - Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mulai diberlakukan pada awal 2016 ternyata menguntungkan sejumlah lembaga kursus bahasa Inggris di Kota Yogyakarta karena jumlah siswa kursus meningkat.
"Masyarakat harus mempersiapkan bahasa Inggris sebaik mungkin karena akan banyak pekerja dari luar negeri yang ingin bekerja di Indonesia, jadi masyarakat berbondong-bondong mencari tempat kursus bahasa Inggris," kata Pimpinan International Language Program Budi di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, masyarakat merasa perlu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka agar dapat bersaing dengan tenaga kerja asing.
Ia mengatakan sebagai dampak positifnya, jumlah siswa di International Language Program (ILP) Yogyakarta mengalami peningkatan sebesar 20 persen hingga 30 persen sejak beberapa waktu lalu. Kenaikan ini juga disebabkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mengingat bahasa Inggris menjadi bahasa utama MEA.
Selain ILP, lembaga kursus English First (EF) di Kota Yogyakarta juga mengalami kenaikan jumlah siswa.
Center Director English First Ody mengatakan kenaikan jumlah siswa itu mencapai 600 orang hingga 700 orang.
Ia mengatakan EF tidak bisa mengambil sumber daya manusia dari ASEAN sebagai pengajar karena Dinas Tenaga Kerja Kota Yogyakarta memberikan syarat bahwa pengajar bahasa asing hanya berasal dari 5 negara yaitu Amerika, Selandia Baru, Australia, Kanada, dan Inggris.
"Di satu sisi syarat ini agak menyulitkan kami karena pilihanya sangat terbatas," katanya.
Ia mengatakan EF menyediakan program pembelajaran khusus untuk meningkatkan kualitas bahasa Inggris siswa dengan cara meng-upgrade kurikulum setiap 2 tahun.
Ody menilai MEA tidak terlalu terpengaruh terhadap lembaga kursus karena semua tergantung kepercayaan dan kenyamanan masyarakat.
KR-HRI
Berita Lainnya
Kemenhub: Lulusan sekolah pelaut bersaing hadapi MEA
Sabtu, 2 Juli 2022 18:53 Wib
Mea Shahira dan Matter Mos berkolaborasi dalam lagu "Apple of My Eyes"
Minggu, 21 Februari 2021 23:29 Wib
LIPI : penguatan infrasstruktur metrologi kunci persaingan MEA
Kamis, 25 Oktober 2018 15:08 Wib
Menaker dorong perusahaan bantu pekerja hadapi MEA
Kamis, 19 Januari 2017 10:48 Wib
Penyuluh diharapkan mampu dampingi petani hadapi MEA
Jumat, 25 November 2016 0:38 Wib
PSSAT : Indonesia masih perlu membumikan kembali MEA
Rabu, 16 November 2016 19:33 Wib
UGM berikan rekomendasi 10 sektor hadapi MEA
Jumat, 28 Oktober 2016 21:17 Wib
Dekan: MEA jangan dipandang ajang persaingan ekonomi
Sabtu, 3 September 2016 12:04 Wib