MEA untungkan lembaga kursus Bahasa Inggris -

id MEA

MEA untungkan lembaga kursus Bahasa Inggris -

MEA 2015 (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mulai diberlakukan pada awal 2016 ternyata menguntungkan sejumlah lembaga kursus bahasa Inggris di Kota Yogyakarta karena jumlah siswa kursus meningkat.

"Masyarakat harus mempersiapkan bahasa Inggris sebaik mungkin karena akan banyak pekerja dari luar negeri yang ingin bekerja di Indonesia, jadi masyarakat berbondong-bondong mencari tempat kursus bahasa Inggris," kata Pimpinan International Language Program Budi di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, masyarakat merasa perlu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka agar dapat bersaing dengan tenaga kerja asing.

Ia mengatakan sebagai dampak positifnya, jumlah siswa di International Language Program (ILP) Yogyakarta mengalami peningkatan sebesar 20 persen hingga 30 persen sejak beberapa waktu lalu. Kenaikan ini juga disebabkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mengingat bahasa Inggris menjadi bahasa utama MEA.

Selain ILP, lembaga kursus English First (EF) di Kota Yogyakarta juga mengalami kenaikan jumlah siswa.

Center Director English First Ody mengatakan kenaikan jumlah siswa itu mencapai 600 orang hingga 700 orang.

Ia mengatakan EF tidak bisa mengambil sumber daya manusia dari ASEAN sebagai pengajar karena Dinas Tenaga Kerja Kota Yogyakarta memberikan syarat bahwa pengajar bahasa asing hanya berasal dari 5 negara yaitu Amerika, Selandia Baru, Australia, Kanada, dan Inggris.

"Di satu sisi syarat ini agak menyulitkan kami karena pilihanya sangat terbatas," katanya.

Ia mengatakan EF menyediakan program pembelajaran khusus untuk meningkatkan kualitas bahasa Inggris siswa dengan cara meng-upgrade kurikulum setiap 2 tahun.

Ody menilai MEA tidak terlalu terpengaruh terhadap lembaga kursus karena semua tergantung kepercayaan dan kenyamanan masyarakat. 
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024