Yogyakarta (Antara Jogja) - Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Wihana Kirana Jaya berharap Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak dimaknai sebagai ajang persaingan ekonomi antarnegara ASEAN melainkan sebagai ajang kerja sama.
"Kalau MEA dianggap sebagai momentum persaingan atau kompetisi antarnegara ASEAN, cara pandang itu perlu diubah," kata Wihana di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut Wihana, keluarnya inggris dari Uni Eropa cukup menjadi pelajaran bagi ASEAN agar menguatkan antarnegara anggotanya, bukannya bersaing dan mendominasi. Apalagi, saat ini pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN masih cukup kuat.
"Antar-"emerging market" (negara berkembang) di ASEAN harus saling menguatkan dan menopang satu sama lain," kata dia.
Ia mengatakan jika perspektif MEA sebagai ajang untuk berkompetisi maka tujuan utama digagasnya MEA justru tidak tercapai. Wacana MEA, menurut dia, awalnya dimunculkan agar antarnegara ASEAN saling melengkapi dan menguatkan kinerja perekonomian satu dengan lainnya.
"Perspektifnya adalah "win-win" bukan berekspansi untuk menunjukkan siapa menang dan kalah," kata dia.
Oleh karena itu, agar MEA betul-betul mewujudkan bentuk kerja sama dan saling membangun, Wihana berharap setiap produk atau investasi yang masuk ke Indonesia harus bermuatan transfer pengetahuan.
Sebaliknya jika Indonesia memaknai MEA sebagai ajang persaingan maka Indonesia indikator skill Sumber Daya Manusia (SDM), menurut dia, belum terlalu kuat untuk bersaing dengan negara ASEAN lainnya.
China, menurut dia, merupakan salah satu negara yang mendapatkan transfer pengetahuan berupa teknologi dari Jepang dalam konteks hubungan ekonomi, bukan hanya dipandang sebagai pasar. Dengan demikian perekonomian kedua negara itu saat ini bisa sama-sama kuat.
"Dalam konteks investasi harus ada "knowledge transfer", jadi memasuki MEA ini seharusnya bukan uang dan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya yang berbondong-bondong dimasukkan ke Indonesia," kata dia.
(L007)
Berita Lainnya
Hadapi PHPU di MK, KPU RI tunjuk HICON Law and Policy Strategies
Selasa, 26 Maret 2024 19:18 Wib
Hadapi gugatan di MK, KPU RI miliki strategi khusus
Senin, 25 Maret 2024 6:33 Wib
MotoGP: Pembalap Martin tak hadapi rintangan di Portugal
Senin, 25 Maret 2024 6:23 Wib
Liga 1: Borneo FC latihan intensif hadapi lawan
Sabtu, 23 Maret 2024 6:09 Wib
Ganjar-Mahfud Md siap hadapi penetapan hasil pemilu
Rabu, 20 Maret 2024 21:17 Wib
Pemkab Bantul sinergi dengan Polres dan Kodim hadapi Ramadhan- Idul Fitri
Selasa, 19 Maret 2024 18:53 Wib
BRIN: Mitigasi hadapi bencana tsunami hal penting
Jumat, 15 Maret 2024 17:15 Wib
Basuki: Hadapi pancaroba, semua balai di Indonesia siaga
Selasa, 12 Maret 2024 8:33 Wib