Buleleng, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, melakukan upaya pelestarian sastra, adat dan budaya Bali yang merupakan basis pariwisata di "Pulau Dewata" itu melalui momentum pelaksanaan Bulan Bahasa Bali yang dilaksanakan di daerah itu

"Bahasa Bali harus dilestarikan karena menjadi suatu keunikan, terlebih Bali menjadi destinasi pariwisata dunia. Salah satu keunikan itu ya ada di bahasa," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa dalam keterangan yang diterima di Buleleng, Sabtu.

Ia mengatakan, sesuai visi Gubernur Bali Wayan Koster yakni "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" bahwa semua hal yang bersifat kearifan lokal harus dilestarikan yang salah satunya melalui Bulan Bahasa Bali tersebut.

"Jadi kami di daerah Buleleng ini wajib mendukung upaya-upaya pelestarian kearifan lokal itu. Hal ini menjadi penekanan penting dalam pelaksanaan program yang ada," kata Gede Suyasa.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Nyoman Wisandika menjelaskan Bulan Bahasa Bali tahun ini, yang mengambil tema "Segara Kerthi "Campuhan Urip Sarwa Prani" yang berarti Bulan Bahasa Bali sebagai altar pemuliaan bahasa, aksara dan sastra Bali untuk memaknai laut sebagai awal dan akhir kehidupan makhluk.

Pihaknya mengadakan beberapa perlombaan guna meningkatkan kembali budaya tentang aksara dan sastra Bali setiap tahunnya.

Baca juga: Destinasi wisata Bantul dikunjungi 13.192 orang pada libur cuti bersama Imlek
Baca juga: 60.051 orang kunjungi destinasi Bantul selama sepekan awal 2023




Pewarta : IMBA Purnomo/Naufal Fikri Yusuf
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024