Singaraja, Bali (ANTARA) -
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan bahwa perkembangan pariwisata di Bali bagian utara meliputi kawasan Kabupaten Buleleng terhambat aksesibilitas.
"Bali Utara susah menarik wisatawan karena aksesibilitas. Adapun aksesibilitas yang dimaksud adalah akses jalan dari Bali Selatan (Denpasar, Badung dan sekitarnya) menuju Utara (Buleleng)," kata Sandiaga di sela-sela kunjungan di Kabupaten Buleleng, Sabtu.
Menurut dia, solusi paling memungkinkan terkait aksesibilitas tersebut adalah pembangunan tol yang menghubungkan Bali Utara dan Bali Selatan yang harus segera dituntaskan pengerjaannya.
Khusus jalan tol, Sandiaga menyebut sudah mendapat keputusan dari pemerintah pusat. Rencananya jalan tol Bali Utara dan Bali Selatan akan memasuki proses tender pada tahun 2025 mendatang.
“Jalan tol tersebut menyambung juga dengan proses tender ulang jalan tol Gilimanuk-Mengwi. Kalau ada jalan tol ini, mudah-mudahan kisaran waktu 90 menit sudah sampai di Bali Utara,” katanya.
Secara spesifik, Sandiaga juga menyebutkan mengenai Bandara Bali Utara sebagai tambahan aksesibilitas jangka panjang guna menyeimbangkan pemerataan perkembangan pariwisata di Pulau Dewata.
P
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul:
Menparekraf sebut pariwisata Bali Utara terhambat aksesibilitas