Palangka Raya (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Alman P Pakpahan mengatakan, sejak awal Januari sampai 4 Oktober 2023 luas lahan gambut di daerah setempat yang terbakar mencapai 655,08 hektare.
"Jumlah ini tersebar di empat dari lima kecamatan di Palangka Raya, dengan jumlah 475 kali kejadian kebakaran lahan," kata Alman di Palangka Raya, Kamis.
Kejadian kebakaran lahan itu berasal terjadi di wilayah Kecamatan Jekan Raya dengan jumlah 251 kejadian, Kecamatan Pahandut 67 kejadian, Kecamatan Sabangau 151 kejadian dan Kecamatan Bukit Batu enam kejadian. Sementara di Kecamatan Rakumpit tidak ditemukan adanya kejadian kebakaran lahan.
"Berdasar pengalaman dan paparan para ahli, diduga kuat penyebab awal kebakaran lahan ini karena unsur kesengajaan atau juga karena adanya campur tangan manusia. Meski demikian, untuk menentukan itu pihak kepolisian yang berwenang memastikannya," kata Alman.
Dia mengimbau masyarakat untuk turut melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan dengan tidak membakar lahan dengan tujuan apapun, selain itu juga memastikan lahan di sekitar miliknya juga tidak terbakar.
Pihaknya juga mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk sektor swasta di Kota Palangka Raya berperan aktif membantu pemerintah dalam upaya antisipasi dan upaya pemadaman kebakaran lahan yang saat ini telah berdampak pada munculnya kabut asap.
Saat ini, setiap hari, baik siang ataupun malam tim pemadam gabungan di lapangan juga terus melakukan pemadaman dan pembasahan lahan gambut. Kebakaran di lahan gambut juga sangat sulit dilakukan pemadaman.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: 655 hektare lahan gambut terbakar di Palangka Raya
"Jumlah ini tersebar di empat dari lima kecamatan di Palangka Raya, dengan jumlah 475 kali kejadian kebakaran lahan," kata Alman di Palangka Raya, Kamis.
Kejadian kebakaran lahan itu berasal terjadi di wilayah Kecamatan Jekan Raya dengan jumlah 251 kejadian, Kecamatan Pahandut 67 kejadian, Kecamatan Sabangau 151 kejadian dan Kecamatan Bukit Batu enam kejadian. Sementara di Kecamatan Rakumpit tidak ditemukan adanya kejadian kebakaran lahan.
"Berdasar pengalaman dan paparan para ahli, diduga kuat penyebab awal kebakaran lahan ini karena unsur kesengajaan atau juga karena adanya campur tangan manusia. Meski demikian, untuk menentukan itu pihak kepolisian yang berwenang memastikannya," kata Alman.
Dia mengimbau masyarakat untuk turut melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan dengan tidak membakar lahan dengan tujuan apapun, selain itu juga memastikan lahan di sekitar miliknya juga tidak terbakar.
Pihaknya juga mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk sektor swasta di Kota Palangka Raya berperan aktif membantu pemerintah dalam upaya antisipasi dan upaya pemadaman kebakaran lahan yang saat ini telah berdampak pada munculnya kabut asap.
Saat ini, setiap hari, baik siang ataupun malam tim pemadam gabungan di lapangan juga terus melakukan pemadaman dan pembasahan lahan gambut. Kebakaran di lahan gambut juga sangat sulit dilakukan pemadaman.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: 655 hektare lahan gambut terbakar di Palangka Raya