Yogyakarta (ANTARA) - Pura Pakualaman memastikan tidak ada kirab pengantin dalam prosesi Dhaup Ageng atau pernikahan agung putra bungsu penguasa Pura Pakualaman Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X, Bendara Pangeran Harya (BPH) Kusumo Kuntonugroho, dengan Laily Annisa Kusumastuti.
Ketua Bidang II Panitia Dhaup Ageng Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radyowisroyo di Yogyakarta, Senin, mengatakan berbeda dengan di Keraton Ngayogyakarta, kirab pengantin memang tidak ada dalam tradisi di Pakualaman.
"Di sini dari dulu tidak pernah melakukan adanya kirab, kecuali kalau jumenengan atau penobatan seorang adipati," katanya.
Radyowisroyo menuturkan peniadaan kirab juga mengingat pelaksanaan prosesi Dhaup Ageng yang dimulai 7-11 Januari 2024 seluruhnya berlangsung di satu kawasan Pura Pakualaman.
"Berbeda dengan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, karena selain ada pelaksanaan di Keraton Yogyakarta juga ada pahargyan (resepsi) di Kepatihan, Malioboro," ujarnya.
Meski tidak ada prosesi kirab pengantin, menurut dia, Panitia Dhaup Ageng bakal menyediakan layar monitor bagi masyarakat agar bisa turut menyaksikan pengantin mulai dari prosesi akad hingga resepsi pada 10 Januari 2024.
Sejumlah layar monitor rencananya dipasang di kawasan Alun-alun Sewandanan yang berada tepat di depan Pura Pakualaman.
"Nanti saya pastikan lagi videotron ada di mana, tapi yang jelas ada videotron yang kami sediakan," kata Radyowisroyo.
Pahargyan atau resepsi hari pertama Dhaup Ageng putra bungsu Paku Alam X pada 10 Januari 2024 itu mengundang 1.500 tamu, termasuk Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, serta tiga pasang capres-cawapres.
Radyowisroyo menuturkan hingga saat ini tamu VVIP yang telah mengonfirmasi hadir di antaranya Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta istri. Selain itu para raja Dinasti Mataram Islam atau Catursagatra juga memastikan hadir yakni Sri Sultan HB X (Keraton Yogyakarta), Sri Susuhunan PB XIII (Keraton Surakarta) dan KGPAA Mangkunegara X (Kadipaten Mangkunegaran).
"Masyarakat adat Kerajaan Nusantara, kurang lebih ada 58 para raja atau pemangku adat se-Nusantara juga konfirmasi hadir," kata Radyowisroyo.
Ketua Bidang II Panitia Dhaup Ageng Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radyowisroyo di Yogyakarta, Senin, mengatakan berbeda dengan di Keraton Ngayogyakarta, kirab pengantin memang tidak ada dalam tradisi di Pakualaman.
"Di sini dari dulu tidak pernah melakukan adanya kirab, kecuali kalau jumenengan atau penobatan seorang adipati," katanya.
Radyowisroyo menuturkan peniadaan kirab juga mengingat pelaksanaan prosesi Dhaup Ageng yang dimulai 7-11 Januari 2024 seluruhnya berlangsung di satu kawasan Pura Pakualaman.
"Berbeda dengan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, karena selain ada pelaksanaan di Keraton Yogyakarta juga ada pahargyan (resepsi) di Kepatihan, Malioboro," ujarnya.
Meski tidak ada prosesi kirab pengantin, menurut dia, Panitia Dhaup Ageng bakal menyediakan layar monitor bagi masyarakat agar bisa turut menyaksikan pengantin mulai dari prosesi akad hingga resepsi pada 10 Januari 2024.
Sejumlah layar monitor rencananya dipasang di kawasan Alun-alun Sewandanan yang berada tepat di depan Pura Pakualaman.
"Nanti saya pastikan lagi videotron ada di mana, tapi yang jelas ada videotron yang kami sediakan," kata Radyowisroyo.
Pahargyan atau resepsi hari pertama Dhaup Ageng putra bungsu Paku Alam X pada 10 Januari 2024 itu mengundang 1.500 tamu, termasuk Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, serta tiga pasang capres-cawapres.
Radyowisroyo menuturkan hingga saat ini tamu VVIP yang telah mengonfirmasi hadir di antaranya Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta istri. Selain itu para raja Dinasti Mataram Islam atau Catursagatra juga memastikan hadir yakni Sri Sultan HB X (Keraton Yogyakarta), Sri Susuhunan PB XIII (Keraton Surakarta) dan KGPAA Mangkunegara X (Kadipaten Mangkunegaran).
"Masyarakat adat Kerajaan Nusantara, kurang lebih ada 58 para raja atau pemangku adat se-Nusantara juga konfirmasi hadir," kata Radyowisroyo.