Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengembangkan program Nuclear Technology for Controlling Plastic Pollution (Nutec Plastic) sebagai solusi daur ulang limbah plastik dengan teknologi nuklir.

Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama, Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi BRIN Totti Tjiptosumirat melalui keterangan di Jakarta, Sabtu, menyebut Indonesia dianggap IAEA sebagai negara yang mampu memanfaatkan teknologi nuklir untuk mengolah limbah plastik sehingga dijadikan negara percontohan di kawasan Asia Pasifik.

"Untuk itu, IAEA memberikan dukungan dengan cara menghibahkan fasilitas Electron Beam Machining (EBM). Tentu saja pemanfaatannya tidak hanya untuk mengolah limbah plastik, tetapi juga untuk pengembangan-pengembangan riset lain ke depannya," ujarnya.

Totti yang juga Technical Cooperation (TC) National Liaison Officer (NLO) Indonesia untuk IAEA itu, mengatakan proyek yang dinamakan dengan TC INS 1031 itu terkait dengan program unggulan IAEA bidang lingkungan, khususnya dalam rangka memitigasi atau mengurangi limbah plastik di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"TC INS 1031 yang terkait dengan Nutec Plastic yaitu memitigasi limbah plastik atau mendaur ulang plastik yang dalam pelaksanaannya membutuhkan teknologi nuklir berupa EBM," ujarnya.



"
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN-IAEA kembangkan teknologi daur ulang limbah plastik dengan nuklir

Pewarta : Sean Filo Muhamad
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024