Jakarta (ANTARA) - Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional dipercaya oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk menjadi pemimpin dalam mengembangkan teknologi nuklir untuk mendukung riset arkeologi.
Program kerja sama riset tersebut tergabung ke dalam Project RAS1027, sebagai kelanjutan dari Project RAS1021 yang juga berjalan sukses di Indonesia.
"Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus pemimpin dalam kegiatan ini. Saya ucapkan selamat, kami akan bekerja bersama dan akan terus menyampaikan capaian terbaru kami," kata Programme Management Officer IAEA Massoud Malek dalam kegiatan pertemuan teknis Project RAS 1027 di Kantor BRIN, Jakarta, Senin.
Ia mengatakan Indonesia kembali dipilih menjadi Designated Team Member karena mampu menyelesaikan berbagai proyek kerja sama Indonesia-IAEA secara baik.
Dalam kerja sama riset ini, kata dia, 19 negara andil mengembangkan teknologi nuklir untuk bisa mendukung riset arkeologi, agar bisa memudahkan kerja-kerja penyelamatan warisan budaya di dunia.
Pihaknya memberikan berbagai modalitas, seperti pelatihan, kunjungan sains, serta berbagai peralatan yang diperlukan dalam melakukan riset ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia dipercaya IAEA kembangkan teknologi nuklir riset arkeologi
Berita Lainnya
Rusia beberkan Ukraina coba serang PLTN Kursk dengan pesawat nirawak
Sabtu, 24 Agustus 2024 7:50 Wib
Kunjungi BRIN, Etiopia mempelajari teknologi pengujian nondestruktif
Kamis, 15 Agustus 2024 9:35 Wib
BRIN-IAEA mengembangkan teknologi daur ulang limbah plastik dengan nuklir di RI
Minggu, 21 Juli 2024 14:41 Wib
Korut kecam IAEA
Selasa, 3 Oktober 2023 7:17 Wib
Kemenkes perkuat layanan pasien kanker melalui radioterapi
Minggu, 21 Mei 2023 20:38 Wib
Soal laporan kapal nuklir, China tak puas
Selasa, 13 September 2022 22:25 Wib
IAEA: PLTN Chernobyl di Ukraina aman tidak ada "kehancuran"
Jumat, 25 Februari 2022 10:49 Wib
IAEA kirim alat deteksi COVID-19 dengan teknik nuklir untuk Indonesia
Selasa, 5 Mei 2020 20:24 Wib