Yogyakarta (ANTARA) - BPJS Kesehatan Kantor Cabang Yogyakarta memberikan sosialisasi Jaminan Sosial, khususnya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam rangka pelaksanaan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 3 Yogyakarta, Rabu (23/10).
Mengangkat tema "Gaya Hidup Berkelanjutan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan wawasan bagi kalangan pelajar tentang pentingnya terlindungi jaminan kesehatan.
Melalui modul, siswa diajak untuk berpartisipasi aktif dalam Program JKN. Langkah ini dinilai sebagai salah satu cara untuk memberikan pemahaman Program JKN kepada masyarakat, utamanya para siswa.
"Tujuannya adalah untuk mengedukasi kepada seluruh siswa akan pentingnya terlindungi jaminan sosial, salah satunya jaminan kesehatan. Tentunya, seluruh siswa dapat meningkatkan pemahaman dan membangun pandangan yang baik tentang Program JKN. Ditambah seluruh siswa juga dapat saling berbagi informasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar setelah sosialisasi ini," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta, M. Idar Aries Munandar.
Nandar menekankan bahwa konsep yang ada dalam Program JKN adalah konsep gotong royong. Konsep tersebut tidak bisa berjalan sendiri dan perlu didukung dan dijalankan. bersama-sama, antara peserta dan pemangku kepentingan.
la juga menambahkan Program JKN menghadirkan layanan yang setara kepada seluruh peserta JKN tanpa dibeda-bedakan dalam mengakses layanan.
"Setelah saya berdiskusi dan tanya jawab dengan beberapa siswa, kami jelaskan tentang
Program JKN secara mendetail termasuk segmen peserta JKN dan pengenalan layanan- layanan kami. Kami juga sampaikan bahwa dalam Program JKN tidak ada diskriminasi antara satu peserta dengan peserta lain. Jika siswa menemukan adanya hal tersebut, dapat melapor kepada kami dengan bukti yang jelas," tambahnya.
Sementara itu, Pit Kepala SMA Negeri 3 Yogyakarta, Suhimo menegaskan penerapan gaya hidup yang sehat dan pemahaman terhadap jaminan kesehatan menjadi modal baik untuk peningkatan derajat kesehatan.
"Kita menyadari saat ini banyak sekali gaya hidup masyarakat yang tidak sehat. Akibatnya banyak generasi muda mengalami gangguan kesehatan dan obesitas. Maka, sebagai generasi muda perlu satu langkah yaitu menjaga pola hidup sehat dan memahami jaminan kesehatan sebagai kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa yang lebih sehat," kata Suhirno.
Suhirno berharap agar siswa tidak hanya memahami tentang jaminan sosial dan gaya hidup yang sehat, namun mampu melakukan hal-hal inovatif dan inspiratif dalam hidup sehari-hari.
Nantinya siswa akan diminta membuat karya yang dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat sekitar tentang jaminan kesehatan.
"Melalui modul P5 tentang gaya hidup berkelanjutan, saya mengharapkan seluruh siswa agar mampu melakukan tindakan nyata tentang gaya hidup sehat. Sekaligus kita juga menyukseskan program pemerintah melalui Program JKN," tutup Suhimo.
Mengangkat tema "Gaya Hidup Berkelanjutan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan wawasan bagi kalangan pelajar tentang pentingnya terlindungi jaminan kesehatan.
Melalui modul, siswa diajak untuk berpartisipasi aktif dalam Program JKN. Langkah ini dinilai sebagai salah satu cara untuk memberikan pemahaman Program JKN kepada masyarakat, utamanya para siswa.
"Tujuannya adalah untuk mengedukasi kepada seluruh siswa akan pentingnya terlindungi jaminan sosial, salah satunya jaminan kesehatan. Tentunya, seluruh siswa dapat meningkatkan pemahaman dan membangun pandangan yang baik tentang Program JKN. Ditambah seluruh siswa juga dapat saling berbagi informasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar setelah sosialisasi ini," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta, M. Idar Aries Munandar.
Nandar menekankan bahwa konsep yang ada dalam Program JKN adalah konsep gotong royong. Konsep tersebut tidak bisa berjalan sendiri dan perlu didukung dan dijalankan. bersama-sama, antara peserta dan pemangku kepentingan.
la juga menambahkan Program JKN menghadirkan layanan yang setara kepada seluruh peserta JKN tanpa dibeda-bedakan dalam mengakses layanan.
"Setelah saya berdiskusi dan tanya jawab dengan beberapa siswa, kami jelaskan tentang
Program JKN secara mendetail termasuk segmen peserta JKN dan pengenalan layanan- layanan kami. Kami juga sampaikan bahwa dalam Program JKN tidak ada diskriminasi antara satu peserta dengan peserta lain. Jika siswa menemukan adanya hal tersebut, dapat melapor kepada kami dengan bukti yang jelas," tambahnya.
Sementara itu, Pit Kepala SMA Negeri 3 Yogyakarta, Suhimo menegaskan penerapan gaya hidup yang sehat dan pemahaman terhadap jaminan kesehatan menjadi modal baik untuk peningkatan derajat kesehatan.
"Kita menyadari saat ini banyak sekali gaya hidup masyarakat yang tidak sehat. Akibatnya banyak generasi muda mengalami gangguan kesehatan dan obesitas. Maka, sebagai generasi muda perlu satu langkah yaitu menjaga pola hidup sehat dan memahami jaminan kesehatan sebagai kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa yang lebih sehat," kata Suhirno.
Suhirno berharap agar siswa tidak hanya memahami tentang jaminan sosial dan gaya hidup yang sehat, namun mampu melakukan hal-hal inovatif dan inspiratif dalam hidup sehari-hari.
Nantinya siswa akan diminta membuat karya yang dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat sekitar tentang jaminan kesehatan.
"Melalui modul P5 tentang gaya hidup berkelanjutan, saya mengharapkan seluruh siswa agar mampu melakukan tindakan nyata tentang gaya hidup sehat. Sekaligus kita juga menyukseskan program pemerintah melalui Program JKN," tutup Suhimo.