Tim Seven Summits akhiri pendakian ke Everest

id tim seven summits akhiri pendakian

Tim Seven Summits akhiri pendakian ke Everest

Ilustrasi (Foto 2.bp.blogspot.com)

Jakarta (ANTARA Jogja) - Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summits) mengakhiri pendakian ke Puncak Everest (8.848 mdpl), meskipun Tim Selatan (Nepal) belum bisa mencapai puncak sesuai jadwal karena terkendala cuaca yang ekstrem.
        
Dengan berakhirnya proses pendakian dari jalur selatan itu, maka dipastikan hanya dua pendaki Wanadri yang sukses mencapai puncak tertinggi di dunia tersebut, yakni Nurhuda dan Iwan Irawan yang mendaki melalui jalur utara (Tibet). Kedua pendaki ini menyelesaikan tugasnya pada Sabtu (19/5) lalu.

Ketua Harian Ekspedisi Puncak Dunia Yoppie Rikson Saragih dari Kathmandu, Minggu malam (20/5) mengatakan karena cuaca sangat ekstrem, maka pendaki dari Wanadri yaitu Fadjri Al Luthfi memutuskan untuk turun dari Camp-IV Southcol (7.950 mdpl) menuju Camp 2, dan dilanjutkan ke Base Camp.

"Fadjri yang sempat tertahan satu malam di Southcol harus menahan diri, dan menerima keputusan untuk turun karena saat 'summit attack' pada Sabtu (19/5) terkendala angin kencang," katanya.

Menurut Yoppie, dengan kecepatan angin 50 meter per detik, maka bisa dikatakan tidak aman untuk pendakian ke puncak. Kondisi tersebut berbeda dengan prediksi sebelumnya, yaitu 10 meter per detik.

Kondisi cuaca yang kurang bersahabat serta semakin dekatnya akhir musim pendakian, di mana hanya terbuka satu kali "window" untuk "summit", yakni 26 Mei nanti, kata dia maka kecil kemungkinan untuk melakukan "summit attack"  yang kedua kalinya.

"Saat ini pendaki istirahat di Base Camp untuk menunggu kedatangan guide leader Mr Hiro. Kondisi pendaki dalam keadaan sehat, namun sangat kelelahan," kata Yoppie.

Fadjri al Lufhfi merupakan satu-satunya pendaki (Tim Selatan) dari Wanadri yang bisa bertahan hingga Southcol. Satu pendaki lagi yaitu Ardeshir Yafftebbi sudah turun terlebih dahulu karena mengalami radang tenggorokan.

Dengan kondisi yang ada saat ini, manajemen Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia menutup ekspedisi jalur selatan, dan mempersiapkan pendaki untuk turun, serta kembali ke Indonesia.

"Saya selaku Ketua Harian, dari Kathmandu ingin menyampaikan banyak terima kasih atas segala doa, bimbingan serta dukungan dan kerja sama dari semua pihak yang selama ini mendukung terwujudnya Ekspedisi Seven Summits," katanya.

Dengan berakhirnya proses pendakian dari jalur selatan, maka dipastikan hanya dua pendaki Wanadri yang sukses mencapai puncak tertinggi di dunia itu, yakni Nurhuda dan Iwan Irawan (Tim Utara).

Sebelumnya, dua pendaki yang melalui jalur utara (Tibet) yaitu Nurhuda dan Iwan Irawan telah menyelesaikan tugasnya pada Sabtu (19/5).

Dua pendaki tersebut layak disebut "Seven Summiters" (sebutan pendaki yang sukses mencapai tujuh puncak dunia). Sebutan ini merupakan idaman bagi seorang pendaki gunung di seluruh dunia.

Sebelumnya, para pendaki dari Wanadri telah mendaki enam puncak tertinggi di enam benua, yaitu Puncak Ndugu-Ndugu atau Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua, Puncak Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Puncak Elbruz (5.642 mdpl) di Rusia.

Kemudian melakukan pendakian Puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, namun ada satu pendaki yaitu Gina Afriani gagal mencapai puncak.

Setelah itu dilanjutkan ke Puncak Denali/Mc Kinley (6.194 mdpl) di Alaska, serta Puncak Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika.

(B016)