Jogja (ANTARA Jogja) - Kejuaraan dansa tingkat nasional bertajuk "1st Bailamos Open Dance Championship 2012" diharapkan dapat dimanfaatkan para atlet untuk mengukur derajat kemampuannya, kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Olah Raga Dansa Indonesia Robbin Tanudibrata.
"Para atlet dapat memanfaatkan kesempatan bertanding pada kejuaraan tersebut untuk meningkatkan semangat dan motivasi dalam berlatih dan berprestasi," katanya pada pembukaan "1st Bailamos Open Dance Championship 2012" di Yogyakarta, Sabtu malam.
Menurut dia, para atlet diharapkan dapat bertanding bukan untuk mengalahkan teman sesama atlet, tetapi untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas dansa dengan menjaga kehormatan dalam kebersamaan dan persaudaraan.
"Banyaknya atlet di Indonesia tidak akan ada manfaatnya jika tidak disertai dengan pembinaan, pelatihan, dan kesempatan bertanding sebanyak-banyaknya, baik di 'single event' maupun 'multievent'," katanya.
Ia mengatakan, kebijaksanaan Pengurus Pusat (PP) Ikatan Olah Raga Dansa Indonesia (IODI) adalah selalu mendukung dan mendorong banyak pihak untuk mengadakan pertandingan atau kejuaraan di mana pun.
"Oleh karena itu, kejuaraan '1st Bailamos Open Dance Championship 2012' menjadi kebahagian dan kebanggaan PP IODI, karena telah tumbuh satu penyelenggara pertandingan olah raga dansa di Indonesia," kata Robbin.
Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) IODI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dyan Dwinita Widayawati mengatakan, melalui kejuaraan itu diharapkan para atlet mampu mengejar prestasi, karena dengan semakin banyaknya kompetisi yang digelar akan semakin banyak kesempatan untuk mengekspresikan diri secara optimal.
"Hal itu pada akhirnya akan berdampak pada pencapaian prestasi cabang olah raga dansa sehingga mampu bersaing dengan pedansa-pedansa tingkat internasional," katanya.
Menurut dia, hal itu akan terwujud jika ada kerja sama yang baik dan niat tulus dari semua pihak terkait, yang bisa saling bersinergi demi masa depan atlet cabang olah raga dansa yang diharapkan mampu membawa nama harum bangsa dan negara.
"Oleh karena itu, kejuaraan tersebut kita jadikan media peningkatan motivasi atlet sehingga dapat terus memacu kreativitas dan mental atlet demi keberhasilan serta pencapaian prestasi atlet yang lebih baik," katanya.
Ia mengatakan, melalui kejuaraan itu diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan dan menjalin persahabatan di antara seluruh kontingen khususnya para atlet.
"Selain itu, juga sebagai tolok ukur tingkat keberhasilan pembinaan cabang olahraga dansa di Indonesia, khususnya di DIY dapat terus terjaga," kata Dyan.
Ketua KONI DIY GBPH Prabukusumo mengatakan, para atlet diharapkan dapat menjaga sportivitas, kejujuran, dan semangat kebersamaan selama bertanding.
"Seluruh pihak terkait diharapkan dapat terus mendorong, mengembangkan, dan meningkatkan kemampuan atlet sejalan dengan dinamika perkembangan dunia dansa," kata Prabukusumo.
Ketua Panitia "1st Bailamos Open Dance Championship 2012", Ruci Anggraini mengatakan, kejuaraan itu diikuti sebanyak 300 atlet dari sembilan provinsi yang berlomba pada berbagai kategori dari dansa latin dan standar.
"Peserta sebanyak itu berasal dari DIY, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Utara," katanya.
Menurut dia, sekitar 40 kategori lomba akan dilombakan dalam "1st Bailamos Open Dance Championship 2012" mulai dari kategori "beginner" hingga "amateur".
"Dua kategori di antaranya merupakan kelas bergengsi, yakni Amateur Free For All (FFA) dan Line Dance Individual (LDI)," kata Ruci yang juga Kepala Sekolah Bailamos Dance School.
Ia mengatakan, pada kelompok Latin Dance, peserta diwajibkan memainkan beberapa dansa, antara lain Cha-Cha-Cha, Jive, Rumba, Paso Double, dan Samba.
"Pada kelompok Standard Dance, peserta akan mengikuti dansa wajib meliputi Waltz, Quick Step, Tanggo, Slow Fox, dan Veniece Waltz," kata Ruci.
(B015*H010)