Perusahaan teh dirugikan dengan rencana kenaikan harga

id perusahaan teh dirugikan

Perusahaan teh dirugikan dengan rencana kenaikan harga

PT Pagilaran Unit Produksi Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo (Foto we-je.blogspot.com)

Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Perusahaan teh di Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dirugikan dengan rencana kenaikan harga teh per Desember 2012, kata Kepala Unit Produksi PT Pagilaran Samigaluh, Arya Teguh Haryadi.

Ia di Kulon Progo, Minggu, mengatakan, pihaknya merasa dirugikan adanya kesepakatan antara Asosiasi Teh dan PT Pagilaran tentang ketentuan harga pembelian produk teh.

Ketentuan yang disepakati yaitu pucuk teh halus kurang dari 30 persen dihargai Rp650 per kilogram, pucuk teh halus antara 30 persen hingga 39 persen harganya Rp1.000 per kilogram, pucuk teh halus antara 40 persen hingga 49 persen seharga Rp1.465 per kilogram, pucuk teh halus antara 50 hingga 59 persen dihargai Rp1.830 per kilogram, pucuk teh halus di atas 60 persen Rp 2.250 per kilogram.

"PT Pagilaran sangat menyesal, dengan perhitungan bisnis kenaikan harga teh dengan ketentuan seperti itu justru merugikan kami. Tetapi petani dan pemerintah tidak menghendaki apabila PT Pagilaran ditutup," kata Teguh.

Meski demikian, kata dia, PT Pagilaran tetap berkomitmen untuk mengembangkan teh di Kulon Progo.

Ia juga meminta kerja sama yang baik dengan petani teh, setelah adanya penandatanganan kesepahaman antara PT Pagilaran dengan Asosiasi Teh Kulon Progo.

"Kedepannya, mari bersama-sama memberdayakan kebun teh dengan baik, dengan merawat serta pemupukan yang lebih baik, sehingga saling menguntungkan kedua pihak," katanya.

Menurut dia, pihaknya siap membantu bibit teh seberapa pun yang dibutuhkan petani dalam rencana perluasan kebun teh pada 2013.

"Kami masih menunggu kebijakan atau program yang diluncurkan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) pada 2013," katanya.

Ia mengatakan, kalau programnya perluasan lahan kebun teh, PT Pagilaran siap memberikan bibit yang dibutuhkan petani.

Menurut Teguh, produk teh PT Pagilaran merupakan kualitas ekspor, karena mutu teh yang diproduksi memenuhi standar kesehatan dan berkualitas tinggi. "Peminat teh ini dari berbagai benua, baik Eropa, Amerika, dan Asia Timur," katanya.

Ia menyebutkan sebanyak 90 persen produksi PT Pagilaran merupakan produk ekspor. "Yang produk ritail ini sebatas pengenalan, ini teh yang baik, mutu satu, bukan yang digembar-gemborkan produk lain. Ekspor ke seluruh benua, Amerika, Eropa paling banyak, Jepang dan Taiwan juga banyak," kata dia.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Muhammad Aris Nugrogo mengatakan kabupaten ini memiliki lokasi yang letaknya secara geografis sangat mendukung untuk kebun teh, khususnya di Kecamatan Samigaluh dan Girimulyo.

Luasan lahan perkebunan teh mencapai 130 hektare, yang merupakan perkebunan rakyat.

Perkebunan teh tersebut baru mampu menghasilkan teh sebanyak 298,47 ton per tahun.

(KR-STR)


Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.