Bandung (ANTARA Jogja) - Sekitar 80 persen kebutaan di Indonesia dikarenakan penyakit katarak, kata Direktur Utama Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, Hikmat Wangsaatmadja.
"Katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan, berdasarkan catatan yang ada diketahui bahwa penyebab kebutaan adalah 80 persennya karena katarak," kata Hikmat Wangasaatmadja, saat Peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2012, di Kota Bandung, Jumat.
Menurut dia, banyak masyarakat di Indonesia yang tidak mengobati penyakit kebutaan karena ketidaktahuan atau kesadaran bahwa penyakit tersebut bisa diobati atau disembuhkan.
"Ironisnya banyak masyarakat kita yang tidak berobat karena ketidaktahuan mereka. Karena ketidaktahuan itu mereka menyatakan bahwa kebutaan adalah nasib, padahal itu bisa diobati hingga sembuh," kata dia.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti menambahkan penyakit katarak saat ini tidak hanya menyerang warga lanjut usia namun juga sudah menyerang anak-anak.
"Katarak umumnya karena waktu, tapi anak-anak juga bisa," kata Ali Gufron Mukti.
Ia menambahkan, banyak masyarakat Indonesia yang belum sadar bahwa katarak bisa diobati dan disembuhkan hingga bisa melihat lagi.
"Nah ini dia, saya juga minta teman-teman media massa untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa katarak bisa diobati hingga sembuh atau bisa melihat lagi," kata Wamenkes.
Dikatakannya, bagi penderita katarak dari kalangan tidak mampu tidak perlu memikirkan biaya untuk berobat karena pemerintah bisa menanggungnya melalui program Jamkesmas.
"Saya kira untuk biaya, bagi masyarakat miskin sudah ditanggung oleh pemerintah melalui Jamkesmas," katanya.
Berdasarkan survei siaran pers dari Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo, angka kebutaan di Indonesia sebesar 1,5 persen artinya masalah tersebut bukan lagi masalah kesehatan tetapi sudah masuk masalah sosial.
Kemudian menurut Kementerian Kesehatan RI menyatakan penyebab kebutaan adalah katarak (0,8 persen), glaukoma (0,12 persen), kelainan refraksi (0,14 persen) dan sisanya karena penyakit lain terkait usia lanjut (0,38 persen).
Katarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh, sehingga menyebabkan terganggunya penglihatan.
Ada beberapa gejala umum penderita katarak yakni penglihatan menjadi tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek, mata peka terhadap sinar atau cahaya, penglihatan pada satu mata menjadi ganda.
Kemudian memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca, dan lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.
(KR-ASJ)
Berita Lainnya
Tak ingin sampai buta, jangan tunda periksa mata ke dokter
Jumat, 28 Juni 2024 9:55 Wib
Operasi katarak mampu dongkrak kualitas dan harapan hidup pasien, ungkap dokter
Jumat, 28 Juni 2024 7:31 Wib
Bakti sosial operasi katarak IDI wilayah DIY menyasar 21 pasien di Bantul
Sabtu, 18 Mei 2024 17:33 Wib
Awas, ternyata merokok rawan terkena katarak
Rabu, 13 Maret 2024 7:31 Wib
Sleman selenggarakan operasi katarak gratis
Sabtu, 27 Mei 2023 13:58 Wib
RSUD-Baznas Sleman menggelar operasi katarak gratis
Minggu, 11 Desember 2022 11:01 Wib
Baznas Sleman bersama Perdami menyelenggarakan operasi katarak gratis
Sabtu, 18 September 2021 23:26 Wib
RSUD Sleman gelar operasi katarak gratis peringati HUT ke-105 Sleman
Rabu, 28 April 2021 18:09 Wib