BLH sulap lahan terlantar menjadi taman lansia

id lahan jadi taman

BLH sulap lahan terlantar menjadi taman lansia

Ilustrasi taman di Kota Yogyakarta (Foto ANTARA/Silverius Guntur)

Jogja (Antara Jogja) - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta bersama masyarakat RW 10 Pengok Kecamatan Gondokuman mengubah lahan terlantar menjadi taman yang bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama kaum lansia di wilayah tersebut.

"Seluruh pekerjaan fisik dilakukan pada 2012 dengan total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan taman ini adalah Rp72 juta," kata Kepala Bidang Keindahan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono di Yogyakarta, Selasa.

Taman interaktif tersebut kemudian diberi nama Taman Kehati oleh warga Pengok. Sebelum diubah menjadi taman, di lahan seluas 900 meter persegi tersebut berdiri sebuah bangunan Sekolah Dasar Inpres.

Namun, akibat gempa bumi yang mengguncang Yogyakarta pada 2006, bangunan sekolah tersebut roboh dan kemudian tidak lagi terpakai sehingga disulap menjadi taman.

Sejumlah fasilitas yang berada di taman dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, di antaranya jalur refleksi dan sebuah lapangan bulutangkis serta sebuah warung angkringan yang memang sebelumnya sudah ada sebelum taman tersebut dibangun.

"Seluruh desain pembangunan taman ini juga diperoleh dari hasil koordinasi dengan masyarakat sekitar, termasuk pembangunan lintasan refleksi dan sejumlah kursi untuk duduk," katanya.

Agus mengatakan, pembangunan taman untuk keperluan publik dengan bekerja sama dengan warga tersebut baru pertama kali dilakukan.

"Yang penting dalam pembangunan taman seperti ini adalah adanya kelembagaan yang kuat dari masyarakat karena warga yang nantinya harus bertanggung jawab atas taman ini," katanya.

Selain diperlukan lembaga yang kuat dari masyarakat, lanjut dia, juga diperlukan lahan dengan luas yang cukup untuk pembangunan taman. "Namun, mencari lahan di Kota Yogyakarta yang memadai sangat sulit. Ini tantangan bagi kami," katanya.

Sejumlah wilayah yang memerlukan taman karena ketersediaan ruang terbuka hijau publik yang masih terbatas di antaranya Kecamatan Pakualaman, Gedongtengan dan Gondomanan.

Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Suwarto mengatakan, BLH Kota Yogyakarta perlu melakukan pembangunan taman serupa di wilayah lain.

"Lahan bisa dicari. Tetapi, yang penting ada kemauan dari masyarakat dan ada kelembagaan masyarakat yang mengurus. Jika tidak ada, maka keberadaan taman akan sia-sia," katanya.

(E013)

Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.