Yogyakarta (ANTARA) - Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB), salah satu unit kerja Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menggelar Industrial Gathering 2025 sebagai upaya memperkuat kolaborasi industri.
"Industrial Gathering 2025 digelar sebagai forum komunikasi yang terbuka, konstruktif, dan kolaboratif antara seluruh pemangku kepentingan industri," kata Pelaksana Tugas Kepala BBSPJIKB Cahyadi dalam sambutan pada Industrial Gathering 2025 "Sinergi dan Kolaborasi Menuju Kemandirian Industri", di Yogyakarta, Selasa.
Industrial Gathering yang digelar secara hybrid tersebut diikuti sekitar 200 peserta, terdiri 150 peserta luring dan 50 peserta daring dari instansi pemerintah pusat dan daerah, BUMN, Bank Indonesia, pelaku industri, akademisi, asosiasi, serta mitra dan calon pengguna layanan BBSPJIKB.
"Melalui kegiatan ini, kami juga mensosialisasikan perluasan jenis dan ruang lingkup layanan jasa industri di BBSPJIKB kepada mitra dan calon mitra guna memperkuat sinergi ke depan," katanya pula.
Dalam kegiatan ini, juga digelar diskusi panel yang menghadirkan empat narasumber dari Direktorat IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Direktorat Jenderal IKMA Kemenperin, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta internal BBSPJIKB.
Menurut dia, diskusi ini menjadi ruang strategis untuk berbagi perspektif dan memperkuat pemahaman bersama mengenai tantangan serta peluang pengembangan industri ke depan.
"Ini juga sebagai wujud peningkatan agility unit kerja di bawah BSKJI Kemenperin termasuk BBSPJIKB yang semakin kompatibel dengan berbagai kebutuhan industri ke depan melalui perluasan ruang lingkup layanan yang tidak terbatas pada sektor kerajinan dan batik," katanya lagi.
Pada kegiatan ini, BBSPJIKB melakukan penyerahan sertifikat secara simbolis kepada industri yang telah melakukan sertifikasi dan dinyatakan lulus proses sertifikasi, guna mendorong peningkatan mutu, kepatuhan terhadap standar, serta daya saing industri nasional secara berkelanjutan.
Kepala BSKJI Kemenperin Emmy Suryandari mengatakan, dalam konteks implementasi SBIN (Strategi Baru Industrialisasi Nasional), BSKJI mengambil peran strategis dalam memperkuat ekosistem industri melalui standardisasi, kebijakan jasa industri, dan pengembangan infrastruktur mutu.
Dia mengatakan, sementara melalui 24 unit pelaksana teknis di bawah koordinasi BSKJI, pihaknya terus meningkatkan kualitas dan relevansi layanan jasa industri, mulai dari sertifikasi, pengujian, kalibrasi, uji profisiensi, hingga pendampingan teknis agar semakin adaptif terhadap kebutuhan industri.
"BSKJI terus berupaya untuk memastikan produk industri nasional memenuhi mutu, keselamatan, serta standar global yang berkelanjutan. Seluruh unit kerja kami dorong untuk terus berinovasi dan adaptif dalam menjawab kebutuhan industri," katanya pula.
