Jogja (Antara Jogja) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menggali dan mengembangkan potensi wisata kuliner Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
"Pengembangan potensi wisata kuliner Desa Paseban akan memberikan pasokan bagi perekonomian masyarakat. Sebagai salah satu desa yang mengarah ke desa wisata, Paseban perlu memberikan perhatian ke arah itu," kata Koordinator Mahasiswa Unit, Phisca Aditya Rosyady di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, objek wisata Desa Paseban memiliki potensi yang besar, sehingga harus diimbangi dengan barang-barang khusus sebagai pilihan untuk oleh-oleh para pengunjung objek wisata tersebut, termasuk makanan.
"Oleh karena itu, KKN PPM UGM melalui inisiasi dari tim klaster agro dibantu dari klaster lain mengadakan sosialisasi potensi wisata kuliner dan demonstrasi masak. Kegiatan itu diikuti Tim Penggerak PKK Desa dan anggota PKK dari perwakilan RW se-Desa Paseban," katanya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi sosialisasi dan demonstrasi masak. Sosialisasi potensi wisata kuliner disampaikan Fandinata Amrizal tentang urgensi wisata kuliner dalam sebuah desa wisata.
"Wisata kuliner dapat diwujudkan melalui oleh-oleh makanan yang bisa memacu perekonomian masyarakat setempat," katanya.
Menurut dia, kuliner khas dari suatu daerah bisa di-"branding" dari sekarang dan tidak selalu turun temurun sejak zaman nenek moyang. Dalam proses itu yang dibutuhkan adalah kreativitas dalam pengolahannya sehingga bisa memunculkan jenis kuliner yang berbeda dengan kuliner di tempat lain.
"Contohnya, daerah Batam yang juga pernah memunculkan kuliner khas daerah yang sampai sekarang banyak diminati dan telah menjadi bagian dari Batam," katanya.
Ia mengatakan, selain sosialisasi juga dilakukan demonstrasi masak. Pada demonstrasi masak tersebut diperlihatkan proses pembuatan keripik kulit pisang dan nata de aloe vera.
"Dengan sedikit sentuhan dan kreativitas, bahan dasar yang sederhana bisa menjadi makanan yang lebih menarik dan menjual. Sebagai daya tarik kami juga mengadakan lomba kreativitas masak agar masyarakat semakin terpacu untuk memulainya," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Prodi Antropologi UGM tembus peringkat 51 dunia
Kamis, 18 April 2024 13:29 Wib
FKKMK UGM memastikan perhatikan kesehatan mental calon dokter spesialis
Kamis, 18 April 2024 2:10 Wib
Pengamat UGM: Pekerjaan di sektor pertanian perlu perhatian lebih besar
Jumat, 5 April 2024 22:49 Wib
Psikolog UGM sebut pelaku kekerasan anak cenderung punya gangguan mental
Jumat, 5 April 2024 0:03 Wib
Prabowo dan Megawati berpotensi bertemu
Sabtu, 30 Maret 2024 20:28 Wib
Kontrol pemerintahan, Ketua DPR RI harus dari pemenang Pemilu 2024
Jumat, 29 Maret 2024 4:30 Wib
Pakar UGM minta optimalkan kampung wisata sambut libur Lebaran 2024
Jumat, 29 Maret 2024 4:09 Wib
Pakar Geologi UGM sebut Selat Muria tidak akan muncul kembali imbas banjir
Senin, 25 Maret 2024 20:43 Wib