UGM luncurkan "Fisipol Goes Asean"

id UGM luncurkan program

UGM  luncurkan "Fisipol Goes Asean"

fisipol ugm (Foto Antara/Shinta)

Jogja (Antara Jogja)-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta meluncurkan program kegiatan "Fisipol Goes ASEAN" dalam rangka meningkatkan kesiapan insan akademika serta masyarakat menghadapi ASEAN Community 2015.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), Erwan Agus Purwanto di sela-sela peluncuran kegiatan iyu di Yogyakarta, Kamis, mengatakan program tersebut mendesak diselenggarakan saat ini mengingat masih minimnya sosialisasi persiapan ASEAN Community di tengah masyarakat.

"Sekarang kan kelihatannya masih adem ayem padahal ASEAN Community tidak lama lagi akan dimulai, jangan sampai kita nanti tertinggal dari Singapura, Malaysia bahkan Thailand karena belum siap,"katanya.

Dalam kegiatan program "Fisipol Goes ASEAN" itu, Fisipol akan mengadakan beberapa kegiatan antara lain Olimpiade Sosial dan Politik yang bertemakan ASEAN, diskusi rutin mengenai isu populer di Asia Tenggara hingga festival film dan tarian Asia Tenggara serta even budaya ASEAN lainnya yang dapat dinikmati masyarakat luas.

Bersamaan dengan kegiatan itu, untuk mendukung efektifitas sosialisai ASEAN Community tersebut, menurut dia, pihak Fisipol juga dalam waktu dekat akan merombak kurikulum fakultas agar secara keseluruhan dapat dikorelasikan dengan isu ASEAN.

"Jadi nanti mulai dosen pun harus sudah siap. Sebab kurikulum pengajarannya akan coba dirombak dan dikaitkan dengan isu ASEAN. Ilmu politik, misalnya, nanti tidak hanya berkutat membahas mengenai politik lokal atau nasional saja melainkan politik ASEAN,"katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng beberapa Universitas di negara-negara ASEAN untuk saling bertukar pengetahuan baik terkait kebudayaan, sosial dan ekonomi.

Menurut dia, upaya tersebut harus dilakukan untuk menghindari ketidaksiapan masyarakat khususnya mahasiswa Indonesia menghadapi persaingan sumber daya manusia (SDM) yang akan terjadi dalam regionalisasi di kawasan Asia Tenggara tersebut.

"Jangan sampai seperti kasus Perjanjian Perdagangan Bebas China-ASEAN (CAFTA) yang begitu diumumkan kita masih belum siap"katanya.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024