Bunga raksasa tumbuh di kawasan Candi Borobudur

id bunga raksasa tumbuh

Bunga raksasa tumbuh di kawasan Candi Borobudur

Ilustrasi bunga bangkai (Foto antaranews.com)

Borobudur (Antara Jogja) - Bunga ukuran raksasa yang diduga bunga bangkai, tumbuh dan mekar selama beberapa hari terakhir di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Kalau mekarnya terlihat mulai kemarin sore (30/11), kalau tiga hari lalu masih berupa kuncup," kata warga Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang Muhammad Mufid Mas'ud (31) di Borobudur, Minggu.

Bunga itu tumbuh dan mekar di pekarangan milik ayah Mas'ud, Hadi bin Atmodimejo (69), di Dusun Banjaran II/Kregilan, RT02/RW02, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, sekitar tiga kilometer barat daya Candi Borobudur.

Mas'ud yang seorang guru di Madrasah Ibtidaiyah Desa Sambeng, Kecamatan Borobudur itu, mengaku sudah menelusuri melalui internet tentang kesamaan bunga raksasa di pekarangan itu, dengan bunga serupa yang tumbuh di daerah lainnya.

"Baru pertama ini kami menemukan bunga seperti ini tumbuh di desa kami. Ada juga, kata beberapa tetangga yang pernah melihat milik warga sini, tapi katanya sudah layu, dibawa dari Yogyakarta," ungkapnya.

Pada Minggu sekitar pukul 08.00 WIB, Mas'ud bersama seorang anggota keluarganya, disaksikan Hadi dan sejumlah tetangga, terlihat mengukur bunga itu.

Tinggi bunga bangkai itu 40 centimeter, kelopak terpanjang 56 centimeter dan terpendek 50 centimeter. Tanah di bawah bunga itu, muncul satu tunas ukuran nisbi pendek, sekitar 10 centimeter, yang diperkirakan bakal menjadi bunga serupa.

"Mulai sore sekitar pukul 16.00 WIB, baru terasa bau tidak sedap seperti bangkai, kami menduga dari bunga ini," ujarnya.

Hadi mengatakan dalam beberapa waktu terakhir tidak ada orang dari luar daerah setempat yang datang ke dusun itu, memberi benih tanaman yang kemudian tumbuh menjadi bunga bangkai tersebut.

"Tidak ada orang luar dusun kami yang datang memberi benih atau bibit tanaman tertentu. Tempat ini, sekitar lima tahun lalu, ditumbuhi pohon bambu," ujarnya.

(M029)

Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024