Bantul (Antara Jogja) - Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan pembangkit listrik tenaga bayu yang akan dikembangkan di kawasan pantai selatan kabupaten itu tahan abrasi pantai.
"Konstruksi menara telah dirancang sejak awal dengan mempertimbangkan kemungkinan abrasi pantai. Jadi, meskipun nanti terkena abrasi pantai, konstruksinya tetap tahan," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Tri Saktiyana, Sabtu.
Menurut dia, lokasi pembangunan kincir-kincir angin raksasa sebagai pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) direncanakan berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai, sehingga besar kemungkinan terkena abrasi dalam beberapa tahun ke depan.
"Ini (PLTB) akan menerapkan teknologi standar internasional, seperti yang dikembangkan di Eropa. Di Eropa banyak kincir yang dibangun, jangankan 100 meter di daratan, di lepas pantai pun bisa, jadi nanti pondasinya dalam sekali," katanya.
Ia mengatakan pembangunan PLTB yang dibiayai investor dari Amerika itu akan diupayakan secara bertahap mulai akhir 2014. Dengan demikian, ditargetkan pada 2015 bisa beroperasi, dan diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik 50 megawatt.
"Ini untuk memenuhi kebutuhan energi baru terbarukan yang dipatok 15 persen secara nasional pada 2015, sementara sekarang baru enam persen, dan ini (rencana PLTB) yang pertama di Indonesia," katanya.
Pihaknya juga memastikan kawasan yang akan digunakan sebagai PLTB tidak ada kendala, karena sebagian besar akan memanfaatkan lahan Sultan Ground (milik keraton), dan sebagian milik pemerintah desa (kas desa).
"Akan ada sekitar 20 sampai 25 titik menara kincir di sepanjang pantai selatan, mulai dari Samas hingga Pandansimo. Terkait lahan tidak ada masalah, karena kami sudah membicarakannya dengan pemerintah desa maupun Gubernur DIY," katanya.
Menurut dia, rencana pengembangan PLTB kawasan pantai selatan yang sudah ada MoU-nya antara Kementerian ESDM dan investor ini, sekaligus mewujudkan keinginan Gubernur DIY yang akan menjadikan pantai selatan sebagai halaman depan DIY.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
38 rumah warga rusak diterjang angin kencang
Jumat, 19 April 2024 20:40 Wib
Hujan dan angin kencang terpa Jaksel-Jaktim
Senin, 15 April 2024 5:58 Wib
Hujan guyur DKI Jakarta
Sabtu, 13 April 2024 5:26 Wib
Hujan lebat terpa sejumlah wilayah Indonesia
Rabu, 27 Maret 2024 9:51 Wib
Hujan lebat dan ekstrem guyur Indonesia
Selasa, 26 Maret 2024 7:02 Wib
Cuaca ekstrem rusakkan 45 rumah di Semarang, Jateng
Sabtu, 23 Maret 2024 20:41 Wib
Hujan lebat guyur Indonesia
Senin, 18 Maret 2024 8:24 Wib
Wabup Gunungkidul mengimbau masyarakat waspadai hujan lebat disertai angin
Jumat, 15 Maret 2024 19:52 Wib