Masyarakat Kulon Progo dapat bantuan kompor

id kompor kayu bakar

Masyarakat Kulon Progo dapat bantuan kompor

Pemerintah Daerah Kabupaten Kulonprogo (istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Sebanyak 250 keluarga di Bukit Menoreh Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat bantuan kompor kayu bakar dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.

Kepala Bidang Energi dan Geologi Disperindag dan ESDM Kulon Progo Eko Susanto di Kulon Progo, Rabu, mengatakan desa yang mendapat bantuan, yakni Jatimulyo 60 kepala keluarga (KK), Purwosari 40 KK, Kebonharjo 40 KK, Banyuroto 40 KK, dan Hargomulyo 50 KK.

"Sebanyak 54 persen KK di Kabupaten Kulon Progo masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Kami juga tidak malu dan tidak berhenti untuk terus mencari bantuan ke pusat demi masyarakat," kata Eko.

Ia mengatakan masyarakat luar Jawa juga berharap mendapat bantuan. Untuk wilayah DIY, Kulon Progo satu-satunya kabupaten dan kota yang mendapat bantuan.

"Kami selalu mencari informasi bantuan yang bisa diakses untuk masyarakat. Kemudian, kami membuat proposal pengajuan bantuan dan datang ke Jakarta. Bantuan 250 unit kompor kayu ini paling banyak dibandingkan dengan daerah lainnya," katanya.

Pihaknya juga berupaya mendorong masyarakat untuk mengembangkan energi terbarukan.

Secara perlahan dan bertahap, Disperindag dan ESDM memberikan pendampingan dan mencarikan bantuan supaya memanfaatkan potensi lokal seperti jarak.

"Isu pembangunan di kawasan selatan Kulon Progo menjadi pekerjaan rumah kami. Lima tahun ke depan, energi listrik masih aman, tapi setelah itu akan menjadi persoalan tersendiri," kata dia.

Sebelumnya, 64 KK yang tergabung sebagai peternak sapi juga mendapat bantuan biogas dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.

Bantuan tersebut dibagikan kepada 37 KK (empat kelompok) di Kecamatan Kalibawang, enam KK di Temon, tujuh KK di Panjatan, dan 14 KK di Pengasih.

"Masyarakat yang mendapat bantuan adalah kelompok peternak sapi. Setiap kelompok minimal memiliki dua ekor sapi sehingga mampu menghasilkan energi enam meter kubik per unit," kata Eko.

Ia mengatakan bangunan biogas akan dibangunkan Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM.

"Bantuan ini tendernya di Jakarta dan dibangunkan oleh Kementerian ESDM. Kami hanya menentukan lokasinya," kata dia.
(.KR-STR)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024