Dinkes: ABJ di Godean dan Gamping rendah

id jentik

Dinkes: ABJ di Godean dan Gamping rendah

Ilustrasi (Foto Istimewa)

Sleman (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bersama sejumlah instansi melakan monitoring jentik nyamuk aedes aegepty di wilayah Kecamatan Godean dan Gamping untuk mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah dengue, Jumat.

"Dari hasil monitoring yang dilakukan di Dusun Sentul, Sidoagung, Godean angka bebas jentik (ABJ) masih 81,4 persen sesuai hasil monitoring di 156 rumah/KK, 29 rumahnya masih dijumpai adanya jentik baik yang ada di bak mandi, tempat penampungan air, bekas kaleng maupun ban bekas," kata Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Hindarti Wilujeng.

Sementara tim jumantik yang monitoring di Dusun Banyumeneng, Banyuraden, Gamping dari 106 KK/rumah, 34 rumah juga masih dijumpai jentik hingga ABJ hanya 67,9 persen.

"Di dua tempat yang dilakukan monitoring tersebut, ABJ tersebut masih jauh dari target yaitu 95 persen," katanya.

Monitoring tersebut melibatkan berbagai instansi antara lain Dari Dinkes Sleman sebagai "leading sektor", Polres Sleman, Kodin Sleman, polsek setempat, koramil setempat, dan juru pemantau jentik (jumantik) masing -masing Kecamatan, desa dan dusun.

"Dengan rendahnya ABJ tersebut menunjukkan bahwa ancaman DBD masih cukup tinggi, untuk itulah peran serta semia pihak sangaat diperlukan agar target ABJ 95 persen bisa tercapai," katanya.

Hindarti mengatakan, rendahnya ABJ tersebut dimungkinkan belum rutinnya masyarakat menguras tempat air/bak mandi yang semestinya dua kali seminggu, untuk itu masyarakat diharapkan secara rutin menguraas tempat air tersebut.

"Di samping itu juga banyaknya sampah bisa berupa kaleng bekas, ban bekas maupun pot bunga yang tergenang air, dan itu perlu diwaspadai, dan yang tidak kalah pentingnya adalah bekas potongan bambu yang digenangi air," katanya.

Ia mengatakan, untuk menguraangi kasus DBD perlu digerakkan jumantik baik yang ada di kecamatan, desa maupun dusun.

"Dan yang perlu diketahui masyarakat bahwa untuk mencapai target AJB tidak harus dengan fogging (pengasapan), karena disamping fogging biayanya cukup tinggi juga kurang efektif, karena yang mati hanya nyamuknya sementara jentiknya tidak. Termasuk justru binatang yang lain bisa mati seperti cicak, padahal cicak adalah predator nyamuk," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024