Tim Pokjanal DBD Sleman lakukan monitoring jentik

id jentik

Tim Pokjanal DBD Sleman lakukan monitoring jentik

ilustrasi nyamuk penyebar DBD (bengkulu.antaranews.com)

Sleman, (Antara Jogja) - Tim Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) penanggulangan demam berdarah dengue Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan monitoring jentik di Padukuhan Rewulu Wetan, Sidokarto, Kecamatan Godean, Jumat.

Tim Pokjanal DBD Sleman yang terdiri dari Dinas Kesehatan sebagai leading sektor, Dinas Pendidikan, Bappeda, Bagian Kesra,dan PJB Kecamatan Godean, Desa Sidokarto dipimpin Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Sleman Dulzaini.

"Dari hasil monitoring yang dilakukan tersebut, dari 248 rumah atau kepala keluarga (KK) yang dikunjungi ,yang positif ada jentiknya 26 rumah/KK hingga Angka Bebas Jentiknya (ABJ) hanya 89 persen dan itu belum aman," kata Dulzaini.

Menurut dia, ABJ yang aman adalah di atas 95 persen, sehingga masyarakat khususnya Rewulu Wetan harus lebih aktif lagi dalam melalukan monitoring jentik di setiap rumah.

"Yang juga harus diperhatikan adalah tempat-tempat diluar rumah seperti bekas botol, kaleng, ban dan tunggak bambu yang ada airnya berpotensi ada jentik nyamuknya," katanya.

Ia mengatakan, bahwa monitoring jentik jangan hanya sebulan sekali, tetapi paling tidak seminggu sekali, karena dalam waktu seminggu telur nyamuk akan menetas dan terus berkembang menjadi nyamuk dewasa.

"Karena itu monitoring jentik diharapkan seminggu sekali. Hal tersebut dilakukan agar perkembangan nyamuk akan terputus," katanya.

Dulzaini mengatakan, kasus DBB di Kecamatan Godean ada 53 endemis nyamuk, meskipun tidak ada korban , tetapi masyarakat harus selalu waspada dengan meningkatkan Pemantau Jentik Berkala (PJB).

"Sedangkan tujuan monitoring jentik itu sendiri untuk memotivasi masyarakat agar selalu sadar akan bahaya demam berdarah dengan selalu melakukan PJB secara rutin," katanya.***4***

(V001)

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024