Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan depo ikan segar di kawasan pusat kabupaten setempat pada 2015 untuk mengoptimalkan pemasaran hasil perikanan tersebut.
"Kami baru menyiapkan depo ikan segar, tempatnya memanfaatkan bangunan bekas kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) lama di Jalan Wahidin Sudirohusodo," kata Kabid Bina Usaha, Pengawasan dan Pengendalian DKP Bantul, Nanang Dwi Atmoko, Selasa.
Menurut dia, depo ikan segar yang disiapkan di sisi barat kantor bekas DKP Bantul yang saat ini (Kantor DKP) sudah pindah di Komplek Perkantoran Pemkab Bantul II Manding ini membutuhkan anggaran sebesar Rp109 juta dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2015.
Sebab, kata dia, sesuai rencana dalam depo ikan segar tersebut juga disiapkan ruangan berukuran delapan kali enam meter yang dilengkapi dengan mesin pendingin atau frezzer untuk membantu pendinginan ikan supaya tetap segar dan awet.
"Jadi, depo ikan segar ini konsepnya seperti toko khusus menjual ikan yang dilengkapi dengan mesin pendingin seperti di swalayan, supaya ikan lebih awat, sehingga membutuhkan dana sekaligus untuk rehab bangunan bekas kantor DKP itu," katanya.
Ia mengatakan, depo ikan segar tersebut dalam minggu ini diupayakan masuk tahap pembangunan, sehingga ditargetkan dalam tiga bulan ke depan sudah selesai, dan bisa dioperasikan kelompok pengolahan dan pemasar (poklasar) hasil perikanan.
"Targetnya tahun ini sudah beroperasi, sehingga nantinya kelompok pemasar ikan dari Projomino bisa berjualan ikan di situ (depo), tidak mesti ikan segar, ikan beku juga bisa, untuk pengelolanya kami serahkn ke kelompok," katanya.
Menurut dia, jika sudah beroperasi, depo ikan segar ini memang baru pertama di Bantul, sebab selama ini kelompok pemasar perikanan masih menjual sendiri-sendiri seperti di pasar tradisional, maupun warung kuliner ikan, sehingga belum terpusat pada suatu tempat.
"Kalau melihat potensi perikanan di Bantul, jelas kapasitas depo belum memadai, namun diharapkan bisa menjadi embrio untuk terus dikembangkan, karena tidak menutup kemungkinan di kawasan tersebut dikembangkan sentra kuliner," katanya. KR-HRI
Berita Lainnya
Gunungkidul tebar benih ikan di empat telaga jaga ekosistem
Kamis, 25 April 2024 14:57 Wib
Produksi ikan konsumsi di Sleman capai 55.045 ton
Selasa, 23 April 2024 15:12 Wib
DKP Gunungkidul menebar 20.000 ekor benih ikan di perairan umum
Selasa, 23 April 2024 14:12 Wib
Cegah kematian, konsumsi ikan sarden dan teri
Minggu, 14 April 2024 14:42 Wib
DKP Gunungkidul pantau titik pendaratan ikan guna memastikan stok ikan
Senin, 1 April 2024 20:28 Wib
Ingin tetap sehat-bugar, simak kiat milih makanan berbuka dan sahur
Senin, 25 Maret 2024 10:29 Wib
Hilang kontak, kapal bermuatan tujuh ton ikan
Sabtu, 16 Maret 2024 16:23 Wib
DKP Kulon Progo mengawasi penjualan olahan ikan di Pasar Jagalan
Kamis, 14 Maret 2024 15:14 Wib