BCA ajak desa wisata studi ke Pentingsari

id desa wisata pentingsari

BCA ajak desa wisata studi ke Pentingsari

Head of CSR BCA Sapto Rachmadi (melipat tangan) saat bersama para pengelola Desa Wisata Sunten Jaya Bandung dan Taman Sari Banyuwangi di Desa Wisata Pentingsari Sleman. (Foto istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - PT Bank Central Asia Tbk mengajak pengelola Desa Wisata Sunten Jaya Bandung, Jawa Barat, dan Desa Wisata Taman Sari Banyuwangi, Jawa Timur, studi banding ke Desa Wisata Pentingsari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Studi banding itu diikuti sepuluh pengurus Desa Wisata Sunten Jaya dan sepuluh pengurus Desa Wisata Taman Sari selama tiga hari. Dua desa wisata itu merupakan binaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA)," kata Head of CSR BCA Sapto Rachmadi di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, saat ini BCA sedang membina dan mengembangkan dua desa wisata baru tersebut. Studi banding ke Desa Wisata Pentingsari, yang terlebih dahulu dibina BCA, itu dalam upaya untuk mengembangkan Desa Wisata Sunten Jaya dan Desa Wisata Taman Sari.

"Desa Wisata Pentingsari atau yang juga dikenal sebagai Dewi Peri merupakan salah satu desa wisata yang berkembang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Desa ini mengangkat tema desa wisata alam, budaya, dan pertanian yang berwawasan lingkungan," katanya.

Ia mengatakan Dewi Peri menawarkan kegiatan wisata alternatif berupa pembelajaran tentang alam, lingkungan hidup, pertanian, perkebunan, wirausaha, aneka seni tradisional, dan budaya masyarakat desa dengan suasana khas perdesaan.

"Desa tersebut telah mendapatkan sejumlah pelatihan dari BCA terkait kemampuan dan keterampilan pariwisata seperti industri pariwisata, layanan prima, kerja sama tim, pelatihan komunikasi, dan `benchmarking` layanan prima di industri hotel," katanya.

Menurut dia, Desa Sunten Jaya terletak di daerah dataran tinggi Lembang, sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut (dpl) di kawasan Bandung Barat, yang merupakan hulu dari mata air Sungai Cikapundung.

Desa tersebut, kata dia, berpotensi untuk dikembangkan karena merupakan bagian dari kawasan pengelolaan konservasi hutan lindung.

"Potensi wisata asli daerah yang dapat dikembangkan di Desa Sunten Jaya antara lain objek wisata Batu Lonceng, hutan lindung (hiking), kehidupan penduduk desa bertani, berkebun, beternak, dan kebudayaan seperti kesenian musik Karinding dan pencak silatm" katanya.

Ia mengatakan Desa Taman Sari merupakan daerah dataran tinggi dengan rata-rata curah hujan per tahun sebesar 1.500-3.000 mm.

Letak Desa Taman Sari, menurut dia, cukup potensial karena dikelilingi perkebunan karet, cengkih, kopi, dan cokelat, serta berbagai macam flora maupun fauna seperti yang ada di kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen.

"Dengan penduduk berjumlah 6.996 jiwa dan sarana penunjang kegiatan masyarakat seperti jalan maupun jembatan serta kehidupan penduduk yang bertani dan berkebun, desa ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata," kata Sapto.

Pengelola Desa Wisata Sunten Jaya Sofian mengatakan kondisi Desa Wisata Pentingsari hampir sama dengan wilayahnya. Perbedaannya, Desa Wisata Sunten Jaya belum dikelola secara maksimal, meskipun sering menerima wisatawan.

"Kami memiliki potensi alam ditambah kebudayaan, kesenian, dan situs budaya. Sekitar enam bulan lalu BCA menawarkan konsep berbeda, dan melalui studi banding itu kami berharap bisa mengembangkan Desa Wisata Sunten Jaya," katanya.***1***

(B015)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024