"Uji coba akan kami lakukan pada Sabtu 8 Agustus nanti. Dengan adanya fasilitas tambahan tersebut, diharapkan nantinya objek wisata peninggalan sejarah budaya ini lebih memiliki daya tarik bagi wisatawan," kata Kepada Bidang Pembangan Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi, Kamis.
Menurut dia, delapan lampu tersebut jika dinyalakan akan menyorot dari tanah teratas samping candi.
"Saat ini masih dalam tahap uji coba, nanti bagaimana apresiasi pengunjung," katanya.
Ia mengatakan, uji coba yang pertama itu nantinya akan mengundang warga setempat. Serta menampilkan sebuah pertunjukan, berupa tarian punglor peksi eka kapti.
"Sedangkan untuk aturan kunjungan wisatawan, setelah dipasang lampu pencahayaan candi ini, juga masih dalam proses kajian. Apakah nantinya wisatawan diperbolehkan hingga sampai malam hari, berkunjung ke tempat ini," katanya.
Shavitri mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta untuk kunjungan wisatawan pada malam hari.
"Kunjungan malam hari, Sabtu dan Minggu kami rekomendasi ke BPCB Yogyakarta. Karena situs cagar budaya ini, untuk pengelolaan keamananya memang berada di BPCB Yogyakarta. Untuk itu, ketentuan aturan batasan kunjungan pun nantinya kewenangan mereka," katanya.
Kepala Disbudpar Kabupaten Sleman Ayu Laksmi Dewi mengatakan, wisata di Candi Sambisari ini dengan adanya lampu sorot akan lebih ditonjolkan ke edukasinya.
"Akan lebih ke edukasinya dibanding ke komersialnya. Jadi nantinya akan ada pertunjukkan tari-tariannya," katanya.***4***
(V001)
