Desa Banyuraden masuk empat besar lomba toga

id tanaman obat banyuraden sleman

Desa Banyuraden masuk empat besar lomba toga

Bupati Sleman Sri Purnomo saat menerima tim Penilai Lomba Permanfaatan Tanaman Obat Tingkat Nasional di Dusun Modinan, Banyuraden, Gamping Sleman. (Foto Dok Humas Sleman)

Sleman (Antara Jogja) - Desa Banyuraden, Gamping, Kabupaten Sleman, yang diwakili Dusun Modinan dan Dusun Geplakan masuk empat besar nasional mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dalam lomba Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga tingkat nasional.

Ketua Tim Penilai Pusat lomba Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) tingkat nasional Meinarwati Apt., M.Kes saat melakukan penilaian di Dusun Modinan, Kamis, mengatakan Desa Banyuraden akan bersaing dengan tiga desa lainnya dari perwakilan Provinsi Lampung, Riau, dan Gorontalo.

"Tujuannya bersama tim yang terdiri dari lima orang berkunjung ke Desa Banyuraden adalah untuk melakukan verifikasi lapangan. Verifikasi ini merupakan tindak lanjut dari verifikasi dokumen yang telah dikirimkan untuk mengikuti seleksi tingkat nasional," katanya.

Menurut dia, penilaian Pemanfaatan TOGA merupakan salah satu implementasi dari program asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan Akrupesur yang bertujuan mendorong masyarakat agar mampu mengatasi gangguan kesehatan ringan dengan prinsip kesadaran, keinginan sendiri, kebersamaan, kemandirian, komitmen dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Bupati Sleman Sri Purnomo yang menyambut langsung kedatangan tim penilai pusat menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga masyarakat Desa Banyuraden, Gamping atas prestasi yang telah diraih dalam bidang TOGA sejauh ini.

"Proses penilaian yang dilakukan diharapkan dapat memenuhi seluruh indikator penilaian sehingga mampu mengantarkan Desa Banyuraden, Gamping sebagai pemenang dalam lomba pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) Tingkat Nasional," katanya.

Ia mengatakan, capaian ini diharapkan semakin menambah semangat dan motivasi warga masyarakat dalam memanfaatkan dan mengembangkan hasil TOGA, sekaligus menjadikan Desa Banyuraden sebagai "role model" bagi desa lainnya dalam memanfaatkan pekarangan dan lahan lainnya untuk pengembangan tanaman obat yang pada akhirnya bermuara kepada penguatan ekonomi dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Sleman.

"Pemanfaatan TOGA merupakan salah satu upaya mendukung Program Indonesia Sehat yang mengedepankan paradigma sehat, yakni paradigma yang menekankan pada tindakan promotif dan preventif sebagai pilar utama upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan multi sektor," katanya.

Ia mengatakan, ke depan kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di desa Banyuraden akan dimanfaatkan sebagai wisata TOGA.

"Melalui pengembangan TOGA, masyarakat secara mandiri bisa memanfaatkan pekarangannya untuk memenuhi kebutuhan sayur, buah dan tanaman obat. Dengan pemanfaatan TOGA ini diharapkan tidak ada lagi `lahan tidur` di sekitar kita. Mengingat lahan tidur pun jika tidak dikelola dengan baik bisa menjadi sumber penyakit menular," katanya.
V001
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024