Bantul optimalkan lahan pekarangan ditanami tanaman pangan

id Bupati Bantul ,Pemanfaatan lahan pekarangan ,Tanaman pangan ,Hortikultura

Bantul optimalkan lahan pekarangan ditanami tanaman pangan

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada Rapat Koordinasi Sektor Pertanian di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Kamis (3/7/2025). ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengoptimalkan lahan lahan pekarangan yang ada di sekitar rumah tinggal kelompok wanita tani daerah ini untuk ditanami tanaman pangan maupun hortikultura.

"Tidak hanya sawah, tetapi lahan pekarangan kita optimalkan, dan tadi kita sudah mengumpulkan ibu ibu KWT (kelompok wanita tani), yang nanti akan ada gerakan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di sela rapat koordinasi sektor pertanian di Bantul, Kamis.

Menurut dia, optimalisasi lahan pekarangan untuk tanaman pangan seperti cabai, tomat bahkan sayuran tersebut karena mengingat luasan yang justru melebihi lahan pertanian di seluruh wilayah Kabupaten Bantul.

"Karena lahan pekarangan kita itu lebih luas daripada sawah, kalau sawah seluas 14 ribu hektare, sementara pekarangan itu seluas 18 ribu hektare, maka nanti kita akan membantu benih bibit tanaman hortikultura di pekarangan pekarangan tersebut," katanya.

Dengan demikian, kata Bupati, nantinya bisa dibayangkan bahwa di Bantul ini bisa mengalami peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura, sehingga ketersediaan komoditas pangan tersebut di masyarakat cukup melimpah.

"Itu tugasnya ibu ibu KWT, jadi ada gerakan masif pemanfaatan lahan pekarangan di seluruh Kabupaten Bantul, kemudian untuk benih bisa dianggarkan sebagian dari anggaran pusat dan sebagian APBD, jadi sharing anggaran," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo mengatakan, siap mengoptimalkan lahan lahan pekarangan di Bantul yang sekarang itu kurang atau belum dimanfaatkan masyarakat secara optimal.

"Harapan kami, kami akan bina kelompok wanita agar ada kegiatan baik dari APBD maupun dari APBN itu untuk sebanyak 96 kelompok yang nanti akan memanfaatkan lahan lahan pekarangan secara optimal," katanya.

Dengan demikian, kata dia, nantinya di setiap gabungan kelompok tani (Gapoktan) tingkat kelurahan terdapat demplot atau lahan percontohan untuk kemandirian benih tanaman pertanian, termasuk benih hortikultura untuk mendukung optimalisasi lahan pekarangan.

"Kalau benih itu nanti di gapoktan gapoktan itu ada demplot benih yang label ungu, terus hasilnya label biru nanti bisa ditanam oleh poktan poktan (kelompok tani). Jadi nanti poktan beli benih pada gapoktan dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar," katanya.

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.