Gunung Kidul (Antara Jogja) - Tim Pencarian dan Penyelamatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan wisatawan untuk tidak nekat berenang karena dua wisatawan tergulung ombak di Pantai Sepanjang, Minggu.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah ll Surisdiyanto mengatakan kecelakaan laut tersebut menyeret dua korban yang diketahui bernama Wahyu Triyono (22) warga Mbetok Sidomulyo, Ambal, Boyolali, Jawa Tengah, dan Poniman, warga Mbangsri Cilik, Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Kedua korban tersebut terseret ombak saat berenang di bibir pantai. Beruntung keduanya berhasil diselamatkan oleh petugas SAR Sat Linmas Wilayah ll," katanya.
Surisdiyanyo mengatakan kronologis peristiwa tersebut bermula ketika rombongan wisatawan sedang asik berenang di bibir pantai sekitar pukul 12.30 WIB. Petugas sudah mengingatkan korban untuk tidak berenang terlalu jauh namun imbauan tersebut tidak dihiraukan oleh korban. Hingga akhirnya kedua wisatawan tersebut terseret ombak.
"Korban tidak menghiraukan imbauan petugas hingga akhirnya terseret ombak hingga ke tengah laut. Kedua korban tersebut berhasil diselamatkan oleh petugas SAR," katanya.
Menurut dia, korban mengalami luka di bagian kaki dan salah satu korban bernama Wahyu Triyanto pingsan. Beruntung kejadian yang dialami kedua wisatawan tersebut terpantau sejumlah oleh anggota SAR dan segera melakukan pertolongan.
"Kami lakukan pengejaran dan akhirnya berhasil diselamatkan dan dibawa ke POS setempat untuk dilakukan tindakan medis," katanya.
Kini korban telah dikembalikan kepada pihak keluarga. Kejadian tersebut sempat membuat panik para pengunjung Pantai Sepanjang. SAR intensif melakukan imbauan kepada para wisatawan untuk tidak berenang di laut.
"Kedua korban telah kami kembalikan ke pihak keluarga," katanya.
Koordinator Sar Satlinmas Korwil II Gunung Kidul Marjono mengatakan pada hariKetinggian gelombang Rabu malam 12,5 ft (3,8 m). Setidaknya tiga kapal milik nelayan yang diparkirkan di pinggir pantai rusak dengan kondisi patah, berlubang, hingga pecah. Selain itu, gelombang tinggi juga menyebabkan abrasi pantai, dan merusak sejumlah bangunan yang ada di pantai baron.
"Untuk TPI (Tempat Pelelangan Ikan) pondasinya rusak karena terkikis air laut," ucapnya.
Marjono mengatakan pagi tadi nelayan sudah mengevakuasi sejumlah kapal yang terbawa arus. Gelombang tinggi hanya menyebabkan kerusakan di Pantai Baron, untuk pantai lainnya tidak ada kerusakan.
"Kami mengimbau pengunjung dan nelayan untuk waspada," katanya.
(U.KR-STR)
