Pemkab Kulon Progo kembangkan Kampung Teh Nglinggo-Tritis

id Nglinggo

Pemkab Kulon Progo kembangkan Kampung Teh Nglinggo-Tritis

Grojogan Watu Jonggol Desa Wisata Nglinggo, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. (Foto Mamiek/ANTARA)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan kampung teh di Dusun Tritis dan Nglinggo, Desa Ngargosari, Samigaluh, untuk mendukung percepatan pengembangan objek wisata Bukit Menoreh dan menggerakkan ekonomi masyarakat.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Widi Astuti di Kulon Progo, Kamis, mengatakan di dua dusun tersebut, setiap kepala keluarga memiliki kebun teh, dan produknya dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke kebun teh.

"Pengembangan kampung teh "digawangi" tiga organisasi perangkat daerah (OPD) yakni Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan dan Dinas Pertanian dan Pangan guna percepatan progam Bedah Menoreh berbasis agrowisata," kata Widi.

Ia mengatakan kampung teh dikembangkan melalui paket-paket wisata, seperti memetik teh, sangrai hingga menyedu teh secara tradional. Paket wisata ini mampu mengangkat potensi teh yang ada di Samigaluh, dan kehidupan ekonomi masyarakat mulai tumbuh baik.

"Kampung teh menggerakkan seluruh sendi perekonomian masyarakat pemilik kebun teh di Samigaluh," katanya.

Saat ini, luas lahan teh di kawasan Bukit Menoreh seluas 136 hektare. Pada 2013, lahan perkebunan teh di Kecamatan Girimulyo dan Samigaluh hanya 55 hektare, tapi seiring perkembanban wisata kebun teh dan membaiknya harga pucuk teh, petani membenahi tegakan teh.

"Secara teori, populasi teh seluas satu hektare nampu menghasilkan 10 ribu batang. Saat ini, di Kulon Progo masih sekitar 4.000 hingga 6.000 batang teh basah," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi tanaman teh di Kulon Progo hanya bisa tumbuh di Kecamatan Girimulyo dan Samigaluh. Teh merupakan komoditas unggulan perkebunan, sehingga perlu adanya perbaikan tegakan dan perawatan.

"Komoditas teh menjadi salah satu pendukung pengembangan kawasan agrowisata di wilayah perbukitan menoreh. Kami menyadari perlu adanya upaya perbaikan kualitas teh guna meningkatkan hasil petikan," katanya.

Sejak 2015, Pemda DIY sudah memberikan bantuan untuk program intensifikasi dan ekstensifikasi tanaman teh. Pemda DIY juga memberikan bangunan pusat pengolahan teh mandiri pada 2016.

"Saat ini, petani teh melalui kelompok sudah memproduksi teh dengan skala kecil untuk memenuhi kebutuhan wisatasan

(U.KR-STR)