Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Yogyakarta melakukan penyisiran penjualan 27 merek ikan makarel kaleng yang dinyatakan mengandung cacing parasit di toko-toko modern maupun tradisional di lima kabupaten/kota.
"BBPOM seluruh Indonesia memang diminta untuk memantau penarikan produk ini (27 merek ikan makarel kaleng) dari peredaran. Jangan sampai ada yang tertinggal dan dijual ke masyarakat," kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta Sandra MP Linthin saat melakukan penyisiran di Ramai Mal, Jalan Malioboro, Yogyakarta, Kamis.
Sampai dengan 28 Maret 2018, 27 merek ikan makarel kaleng yang dinyatakan BPOM RI positif mengandung cacing parasit yakni ikan makarel ABC, ABT, Ayam Brand, BOTAN, CIP, Dongwon, Dr Fish, Merek Farmerjack, IO, HOKI, Fiesta Seafood, Gaga, Hosen, Jojo, King`s Fisher, LSC, Maya, Nago/Nagos, Naraya, Pesca, Poh Sung, Pronas Ranesa, S&W, Sempio, TLC, TSC.
"Semuanya yang terdeteksi adalah ikan makarel bukan ikan sarden," kata dia.
Menurut Sandra, berdasarkan pemantauan di lapangan, secara umum para penjual produk itu baik di pasar modern maupun tradisional di Yogyakarta telah melakukan penarikan secara mandiri dan mengembalikannya ke produsen atau distributor.
Kendati di Ramai Mal sempat ditemukan empat merek dari 27 merek ikan makarel kaleng yang dinyatakan mengandung cacing. Namun, menurut pemilik supermarket itu empat merek itu sudah tidak dijual dan siap dikembalikan ke distributor.
"Yang di sini (27 merek ikan makarel kaleng) sudah dikembalikan. Kami mengucapkan terima kasih karena para pelaku usaha di sini proaktif menyisihkan dan sudah siap dikembalikan," kata dia.
Selain memastikan penarikan 27 merek itu, menurut Sandra, BBPOM Yogyakarta juga diinstruksikan untuk melakukan uji sampling terhadap ikan sarden kaleng untuk memastikan ada atau tidaknya kandungan cacing parasit serupa.
"Karena kemarin yang terdeteksi (mengandung cacing parasit) adalah ikan makarel kaleng, sekarang kami juga diminta untuk melakukan sampling ikan sarden kaleng atau jenis ikan kaleng lain seperti tuna, dan cakalang," kata Sandra.
(T.L007)
Berita Lainnya
Gunungkidul tebar benih ikan di empat telaga jaga ekosistem
Kamis, 25 April 2024 14:57 Wib
Produksi ikan konsumsi di Sleman capai 55.045 ton
Selasa, 23 April 2024 15:12 Wib
DKP Gunungkidul menebar 20.000 ekor benih ikan di perairan umum
Selasa, 23 April 2024 14:12 Wib
Cegah kematian, konsumsi ikan sarden dan teri
Minggu, 14 April 2024 14:42 Wib
DKP Gunungkidul pantau titik pendaratan ikan guna memastikan stok ikan
Senin, 1 April 2024 20:28 Wib
Ingin tetap sehat-bugar, simak kiat milih makanan berbuka dan sahur
Senin, 25 Maret 2024 10:29 Wib
Hilang kontak, kapal bermuatan tujuh ton ikan
Sabtu, 16 Maret 2024 16:23 Wib
DKP Kulon Progo mengawasi penjualan olahan ikan di Pasar Jagalan
Kamis, 14 Maret 2024 15:14 Wib