Retribusi objek wisata Nglinggo-Tritis diusulkan satu karcis

id Kebun teh

Retribusi objek wisata Nglinggo-Tritis diusulkan satu karcis

Ilustrasi perkebunan teh (antaranews.com)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan penarikan retribusi objek wisata Kebun Teh Nglinggo-Tritis Samigaluh dijadikan satu karcis untuk menarik minat kunjungan wisatawan.

Sekretaris Kecamatan Samigaluh Agung Kurniawan di Kulon Progo, Rabu, mengatakan saat ini penarikan retribusi masuk Kebun Teh Nglinggo dan Tritis berbeda-beda, padahal dalam satu kawasan.

"Kami mengusulkan retribusi Kebun Teh Nglinggo dan Tritis menjadi satu saat memasuki pintu gerbang dekat Pasar Plono karena Nglinggo-Tritis merupakan kawasan kebun teh yang terpadu," katanya.

Ia mengatakan penarikan retribusi Nglinggo-Tritis menjadi Kawasan Agrowisata Teh yang cakupannya lebih luas sehingga tiket hanya satu kali penarikan. Dengan begitu, wisatawan tidak akan keberatan berkunjung ke Nglinggo dan Tritis untuk menikmati seduhan teh yang disajikan pelaku wisata hingga pemandangan Bukit Menoreh yang indah.

"Kami berharap Kebun Teh Nglinggo dan Tritis menjadi andalan utama pariwisata Kulon Progo setelah beroperasinya bandara di Temon," katanya.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengakui akan mempelajari hal tersebut. Kawasan Bukit Menoreh yang meliputi Kecamatan Kokap, Girimulyo, Samigaluh, dan Kalibawang merupakan wilayah kantong kemiskinan di wilayah ini sehingga perlu dibangunkan infrastruktur supaya menggerakan ekonomi masyarakat.

"Jalan Bedah Menoreh yang menjadi program utama Pemkab Kulon Progo dibangun di kantong-kantong kemiskinan. Untuk itu, kami berharap Pemda DIY mengalokasikan danais untuk pembangunan jalan," harapnya.

Menurut dia, jalan utama yang menghubungkan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) dengan KSPN Borobudur dirancang dari NYIA-Purworejo-Borobudur, tidak melewati jalan yang sudah ada atau pembuatan jalan baru.

Meski demikian, Hasto bertekad membangun jalan melalui program Bedah Menoreh, karena saat ini, sudah ada 12 destinasi wisata siap menyambut adanya Bandara NYIA. Adapun destinasi wisata yang dimaksud, yakni Waduk Sermo, Kalibiru, Pule Payung, Sungai Mudal, Gua Kiskendo, hingga Kebun Teh Nglinggo Tritis.

Menurut dia, kalau tidak membangun infrastruktur jalan di kawasan Bukit Menoreh masyarakat hanya akan menjadi penonton dengan adanya Bandara NYIA.

"Kami sudah mulai membangun jalan Bedah Menoreh sesuai kemampuan keuangan daerah, dan berusaha mengakses dana dari pemerintah pusat dan dana keistimewaan," katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan di kawasan Bukit Menoreh banyak ditemukan mutiara-mutiara di kantung kemiskinan yang harus dibangun guna mendukung KSPN Borobudur.

"Hal ini menjadi perkerjaan rumah bagi kami, bagaimana membangkitkan wisata dan segala potensi di kantung-kantung kemiskinan di kawasan Bukit Menoreh," katanya.



(U.KR-STR) 04-04-2018 11:34:19

 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024