Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menyalurkan program Bantuan Pangan Non Tunai kepada 47.323 Keluarga Penerima Manfaat pada 25 Juli melalui 111 e-Warong 46 yang tersebar di 12 kecamatan.
"Sebanyak 111 e-Warong 46 sudah mendapat pelatihan oleh Bank BNI 46," kata Kepala Dinas Sosial Eka Pranyata di Kulon Progo, Kamis.
Ia mengatakan sesuai surat dari Dirjen, bahwa Kulon Progo telah ditetapkan pada Juli ini ada trnasformasi dari yang sebelumnya beras daerah menjadi BPNT yang akan disalurkan pada 25 juli 2018.
Namun karena proses yang khususnya penerima non PKH masih dalam proses, kemungkinan penyaluran ini nanti tidak bersamaan.
"Jadi yang PKH lebih dulu karena sudah pegang kartu, yang 34 ribu, sedangkan yang non PKH akan menyusul kemudian karena akan dilakukan pembuatan Kartu Keluarga Sejahtera," katanya.
Adapun e-Warong dilaksakan oleh kelompok usaha bersama (KUBe). Dari 12 kecamatan, di Kecamatan Nanggulan ada sembilan KUBe dengan jumlah KPM sebanyak 3.635, Kecamatan Samigaluh ada 13 KUBe dengan melayani KPM 3.757, Kecamatan Galur ada tujuh KUBe melayani KPM 3.264.
Selanjutnya, Kecamatan Temon ada emlat KUBe melayani KPM 2.392, Kecamatan Lendah ada sembilan KUBe melayani KPM 4.776, Kecamatan Kalibawang ada 10 KUBe melayani KPM 3.982, Kecamatan Sentolo ada 15 KUBE melayani KPM 5.714.
Kemudian, Kecamatan Girimulyo ada tujuh KUBe melayani KPM 2.810, Kecamatan Kokap ada delapan KUBe melayani KPM 4.349, Kecamatan Panjatan ada 10 KUBe melayani KPM 3.786, Kecamatan Pengasih ada 10 KUBe melayani KPM 5.248 dan Kecamatan Wates ada sembilan KUBe melayani KPM 3.610.
"Kami berharap e-Warong 46 aktif memberikan informasi kepada masyarakat maupun memberikan pelayanan program BPNT kepada penerima, dan berkoordinasi dan sinkronisasi dengan OPD yang lain, khususnya Dinas Pertanian dalam rangka penyediaan komoditas utama beras dan telur agar dapat berjalan dengan baik," harapnya.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan pengelola e-Warong 46 yang juga merupakan Keluarga Penerima Manfaat dijelaskan filosofi dan teknis penyaluran BPNT, antara lain harus dicek penerima BPNT benar-benar warga yang membutuhkan bantuan, dan apabila tidak tepat sasaran maka bisa dilakukan dengan rembug warga. Proses penyaluran bantuan dan bagaimana e-Warong 46 melayani KPM.
"Penting untuk mengentaskan warga kemiskinan adalah kita harus produktif dan kurangi pemborosan sehingga cepat sejahtera. Kita juga harus membela dan membeli produk sendiri. Kita membangun tapi tidak begitu jelas ideologinya, lupa akan nasionalisme dan patriotisme," katanya.
Menurut dia, new oatriotisme dapat dilakukan hanya dengan membeli produk sendiri, membangun dengan berbasis ideologi. Kesenjangan di Kulon Progo 0,36 lebih baik dibanding lain. Untuk mengurangi pemborosan, diharapkan kalau bisa tidak menjual rokok untuk cegah pemborosan.
"Harus setia Bela dan Beli Kulon Progo agar uang tidak lari dari kulon Progo. Dengan nglarisi gapoktan uang lari ke petani, tidak lari ke luar. Diharapkan BNI juga mendukung pembangunan di Kulon Progo," kata Bupati Hasto.
Berita Lainnya
Legislator Kulon Progo minta penerima BPNT belanjakan untuk kebutuhan pokok
Rabu, 5 April 2023 16:09 Wib
Dinsos-P3A Kulon Progo mulai salurkan BPNT kepada 46.968 KPM
Senin, 19 September 2022 14:45 Wib
Keluarga penerima manfaat di Gunungkidul mulai mencairkan bansos
Rabu, 10 Agustus 2022 8:49 Wib
Legislator Kulon Progo mendukung BPNT disalurkan melalui kantor pos
Senin, 11 April 2022 21:10 Wib
Kemensos: BLT minyak goreng diberikan bersama BPNT-PKH
Selasa, 5 April 2022 20:11 Wib
Kulon Progo : Pemasok lokal siap penuhi kebutuan BPNT
Minggu, 6 Maret 2022 19:34 Wib
Pemkab Kulon Progo didesak mendampingi KPM dalam membelanjakan BPNT
Rabu, 2 Maret 2022 17:17 Wib
18.467 KPM di Kulon Progo telah terima BPNT termin pertama
Senin, 28 Februari 2022 17:09 Wib