Widodomartani dicanangkan sebagai Desa Mandiri Gerakan Membaca

id Gemar membaca

Widodomartani dicanangkan sebagai Desa Mandiri Gerakan Membaca

Kegiatan gemar membaca anak-anak (ANTARA FOTO)


Sleman (Antaranews Jogja) - Desa Widodomartani di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman dicanangkan sebagai Desa Mandiri Gemar Membaca pertama di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Bupati Sleman Sri Purnomo di Balai Desa Widodomartani, Selasa.
     
Pencanagan ditandai dengan pendatanganan prasasti secara langsung oleh Bupati Sleman di saksikan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Camat Ngemplak dan Kepala Desa Widodomartani.
     
"Sebelumnya Desa Widodomartani sudah mendapatkan penghargaan Desa Rintisan Gerakan Membaca di tingkat Nasional pada 2016," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Derah Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi.
     
Menurut dia,  Desa Widodomartani juga telah membuka perpustakaan di 16 dusun dari 19 dusun yang ada di desa tersebut.
     
"Hal itulah yang menjadikan Desa Widodomartani mendapatkan predikat Desa Mandiri," katanya.
     
Ia mengatakan, terdapat 16 desa rintisan perpustakaan yang ada di Kabupaten Sleman. Seluruh desa tersebut sangat berpotensi menjadi desa mandiri dalam gerakan membaca tergantung dari respon kemauan desa tersebut dan peran kepala desanya.
     
"Komitmen kepala desa memiliki peran penting dalam mendorong desanya untuk menjadi desa mandiri gerakan membaca," katanya.
     
Ayu mengatakan, anggaran dana desa boleh digunakan dalam mendorong  pengembangan perpustakaan guna tercapainya program gerakan desa mandiri membaca tersebut.
     
Kepala Desa Widodomaratani Heruyono selaku inisiator program gerakan membaca mengatakan bahwa pihaknya menerapkan sistem jemput bola, yakni petugas menyambangi kegiatan dusun dengan membawa buku.
   
 "Misal ketika kegiatan Posyandu atau arisan kampung," katanya.
     
Bupati Sleman Sri Purnomo berharap dengan dicanangkan Widdodomartani sebagai Desa Mandiri dalam hal Gerakan Membaca tersebut dapat menjadi pemicu desa-desa lain di wilayah Kabupaten Sleman untuk tergerak melakukan upaya minat baca. Gerakan membaca harus ditumbuhkan dari diri sendiri, yang kamudian mengajak kerabat sekitarnya, sehingga pada akhirnya tingkat kabupaten.
     
"Dari Perpustakaan Widodomartani untuk Perpustakaan Indonesia," kata Sri Purnomo.
     
Sebelum pencanangan, diselenggarakan bedah buku tentang pengelolaan perpustakaan yang di tulis Kepala Perpustakaan Desa Widodo Susilo Widodo dan dibedah oleh Anang Fitrianto Sapto Nugroho selaku Pustakawan DIY dan Sofyan Nugroho dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sleman.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024