Wisata ekstrem "Trail Trabas Gunungsewu" memesona wisatawan

id Watu payung

Wisata ekstrem "Trail Trabas Gunungsewu" memesona wisatawan

Wisatawan menikmati pemandangan di atas bukit Watu Payung, Girisuko, Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperkenalkan wisata ekstrem melalui Trail Trabas Gunungsewu Expedition 2018 yang diharapkan bisa menarik wisatawan.

Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Gunung Kidul Purnomo Sumardamto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan Trail Trabas Gunung Sewu Expedition 2018 akan mengambil start di Obyek Wisata Sri Gethuk, Desa Bleberan, Kecamatan Playen.

"Peserta kemudian akan diajak menyusuri track yang disediakan menuju objek wisata Watu Payung di Kecamatan Girisuko, Kecamatan Panggang," kata Sumardamto.

Ia mengatakan Trail Trabas Gunung Sewu Expedition 2018 ini selain untuk menyemarakan peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI menjadi momentum promosi pariwisata di Gunung Kidul. Kawasan Gunung Kidul yang secara geografis memiliki karakteristik berbatu penuh dengan perbukitan dan pegunungan memang sangat cocok untuk menjadi destinasi wisata minat khusus seperti trabas serta MTB.

"Sektor ini memang tengah dikembangkan oleh Dinas Pariwisata untuk bisa nantinya menjadi kekuatan baru pariwisata Gunung Kidul," katanya.

Sumardamto mengatakan Dinas Pariwisata berupaya memperkenalkan berbagai lokasi wisata yang ada. Tidak hanya pantai dan gua, tetapi juga wisata menantang lainnya.

'Kami terus berupaya memberikan alternatif wisata bagi pengunjung, sehingga diharapkan bisa meningkatkan kunjungan," katanya.

Selain trail wisata, dalam event ini juga akan diperlombakan keahlian peserta dalam melibas Tanjakan Mareta yang memang cukup legendaris di kalangan trabas mania.

"Sejauh ini antusiasmenya memang sangat tinggi. Sejumlah komunitas dari DIY, Solo, bahkan hingga Purworeja serta Boyolali sudah menyatakan akan ikut hadir," katanya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul Hary Sukmono mengatakan dipilihnya obyek wisata Sri Gethuk serta Watu Payung juga sengaja dilakukan untuk mempromosikan dua obyek yang tengah menggeliat itu. Untuk Sri Gethuk sendiri, pasca hancur oleh bencana Badai Cempaka pada medio akhir 2017 silam, memang sedang berbenah. Diharapkan dengan adanya event ini, bisa menunjukan kepada para wisatawan bahwa Sri Gethuk telah sepenuhnya pulih dan siap untuk menerima kunjungan wisatawan kembali.

"Objek wisata Watu Payung juga tengah hits di kalangan wisatawan," katanya. ***1***